JOMBANG, FaktualNews.co – Hingga hari ini, Polres Jombang terus berupaya untuk mengungkap faktor utama penyebab kebakaran yang terjadi di gedung Advance Lecturing, milik Universitas Darul Ulum, beberapa waktu lalu.
Kasat Reskrim Polres Jombang, AKP Gatot Setyo Budi menyebut, sudah sebanyak 14 saksi yang telah dimintai keterangan terkait kronologi insiden yang menghanguskan seluruh ruangan di dua lantai, yakni lantai 2 dan 3 tersebut.
“Sudah ada 14 saksi dari orang dalam Undar yang kami mintai keterangan. Diantaranya adalah Satpam ada 5 orang, mahasiswa, dosen, dan pesuruh, “bebernya, Senin (10/12/18).
Berdasarkan keterangan para saksi, pada saat kejadian kondisi ruangan tidak terkunci. “Namun ada yang bagian bawa kunci, tugasnya memang membuka dan menutup kunci itu”,terangnya.
Saat disinggung mengenai adanya dugaan sabotase dalam kejadian itu, Gatot mengaku belum bisa memberikan kesimpulan. Sebab, untuk mengungkap penyebab pasti kebakaran itu, acuannya ada pada hasil uji laboratorium dan hasil olah TKP (tempat kejadian perkara) yang dilakukan oleh tim Labfor Polda Jatim.
“Antara dibakar dan terbakar semuanya bisa terjadi tetapi kan semua harus mendasar dari hasil pemeriksaa Labfor. Sebab secara ilmu dan tehnologi itu yang tidak bisa dibohongi, jadi kita tunggu hasil dari Labfor, “tuturnya.
Lebih lanjut, Gatot juga mengungkap hasil identifikasi di TKP terkait sumber api yang diduga berasal dari ruangan Kaprodi FKIP di lantai 2. Api begitu cepat menjalar ke seluruh ruangan dua lantai itu karena sebagian besar material ruangan berbahan dasar kayu dan triplek.
“Dari keterangan sejumlah saksi saat itu, ternyata titik awal api berasal dari ruangan Kaprodi, Pak Dimas, bukan dari ruangan Dekan, seperti yang diberitakan sebelumnya. Api cepat merembet karena sebagian besar skat ruangan,penyangga dan langit-langit berbahan kayu, “jelasnya.
Sebagimana diberitakan sebelumnya, kebakaran hebat melanda satu gedung milik Universitas Darul Ulum Jombang, Senin (03/12/18). Sejumlah ruangan dari dua Fakultas di dua lantai, yakni lantai 2 dan 3 hangus dilalap sijago merah. Kobaran api baru bisa dipadamkan dua jam kemudian setelah sejumlah mobil tangki milik PMK dan satu unit mobil water cannon milik Polisi tiba. Hingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran ini.
Meski tidak ada korban jiwa, namun diperkirakan kerugian materi mencapai Rp 10 miliar. Selain membakar ruangan berikut sejumlah komputer dan monitor milik FKIP dan Fisipol; Kebakaran ini juga membuat ratusan dokumen milik Fakultas tidak bisa diselamatkan.