MADIUN, FaktualNews.co – Dalam menghadapi liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Jajaran direksi dan komisaris PT KAI, Kementerian Perhubungan serta Kementerian BUMN melakukan inspeksi dan mengecek kesiapan PT KAI Daops 7 Madiun.
Usai inspeksi, Dirut PT KAI Edi Sukmoro di Stasiun Besar Madiun Kamis (13/12/2018) kepada para awak media meminta PT KAI Daops 7 Madiun mewaspadai daerah rawan bencana. “Tidak hanya itu, pelayanan pos kesehatan harus selalu ada, toilet dan musholla harus selalu bersih. Belum lagi penganturan penumpang, agar selalu nyaman,” ujarnya.
Dalam sidaknya, dia juga melihat kesiapan sejumlah stasiun di wilayah Daop 7 Madiun. Selain itu, juga termasuk mengidentifikasi titik rawan yang memungkinkan harus dijaga dengan ketat. Karena arus kereta api yang melintas nanti lebih banyak dibanding hari biasa. “Berikan layanan terbaik kepada penumpang, “tandasnya.
Menurutnya adanya daerah di wilayah bKabupaten Ngawi yang mengalami banjir, perlu diwaspadai. Jika perlu pengawasan atau patroli patut ditingkatkan dari waktu normal. Apalagi saat ini memasuki musim penghujan.
Dikatakan, beberapa titik rawan di PT KAI Daops 7 Madiun dibagi dua faktor. Yakni rawan faktor alam dan non alam. Titik rawan alam seperti longsor, ambles dan banjir.
Sedangkan rawan non alam seperti perlintasan dan pelemparan. “Tadi terlihat banjir, ini harus dijaga ketat supaya kereta jalan dengan baik, karena kereta api angkut orang-orang ingin perjalanan dengan aman,” ujarnya.
Menurutnya, operasi Natal dan Tahun Baru (Nataru) ini digelar selama 18 hari mulai 20 Desember 2018-6 Januari 2019 mendatang.
Karena itu, lanjutnya, petugas diinstruksikan untuk selalu ada di kantor hingga stasiun lintas. Sekaligus memberi informasi kepada kru PT KAI untuk siap memberi pelayanan kepada para penumpang di waktu mereka ingin pulang kampung atau balik ke kota. “Ada satu KA tambahan yang berangkat dari Daop 7, kalau yang lewat ada 10 KA,” tandasnya.
Terpisah, Kepala PT KAI Daops 7 Madiun, Heri Siswanto menyatakan wilayahnya ada sejumlah titik rawan. Diantaranya seperti Paron, Geneng, hingga Kertosono, rawan banjir, longsor dan ambles. “Patroli daerah rawan saat musim seperti ini pasti ditingkatkan, jika semula 6 patroli, ditingkatkan dari 8 hingga lebih,”pungkasnya. (Harto)