FaktualNews.co

Ratusan Rumah Tiga Dusun di Pasuruan Terendam Banjir Setinggi 1 Meter

Peristiwa     Dibaca : 1247 kali Penulis:
Ratusan Rumah Tiga Dusun di Pasuruan Terendam Banjir Setinggi 1 Meter
Ilustrasi banjir.

PASURUAN, FaktualNews.co – Ratusan rumah di tiga Dusun, Desa Sadengrejo, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, tergenang banjir akibat luapan anak Sungai Laweyan.

Air setinggi 1 meter tersebut juga diperparah akibat Proyek Strategis Nasional (PSN) yakni pengerjaan jalan Tol Gempol – Pasuruan (Gempas) yang melintas di Desa Sadengrejo. “Banjir semalaman ini merendam sekitar 175 rumah warga di tiga dusun,” ujar salah seorang warga setempat, Hudan Dardiri, pada FaktualNews.co, Jumat (14/12/2018).

Menurut dia, banjir ini yang terparah sejak adanya pembangunan jalan Tol Gempas. Bahkan di jalan desa kondisi banjir mencapai setinggi lutut orang dewasa. Sedangkan di perkampungan bisa mencapai 1 meter. “Banjir ini sudah meresahkan warga. Sebab banjir kali ini gak seperti tahun-tahun lalu. Kalau dulu, hanya 4 jam sudah surut,” kata Hudan.

Namun saat ini, lanjut dia, banjir bisa bertahan hingga 2 hari. Selain itu, banyaknya saluran air yang tak optimal, akibat tak adanya drainase yang memadai pasca dibangunnya Tol Gempas. Yang menimbulkan, air lama surut, sehingga mengganggu aktivitas warga sekitar dan melumpuhkan akses ekonomi antar dusun maupun desa.

Hudan menjelaskan, upaya warga untuk antisipasi banjir sudah dilakukan kepada pihak pelaksana pembangunan Tol Gempas, mulai dari kirim surat, pertemuan dan aksi demo. Namun, permintaan warga tak digubrisnya, meski di pertemuan dengan pihak pelaksana dijanjikan akan dikabulkan terkait perubahan sesuai keinginan warga.

Ia menambahkan, persoalannya yang banyak menimbulkan keresahan yakni banjir tersebut tak hanya menggenani pemukiman saja. Melainkan Tempat Pemakaman Umum (TPU) setempat. “Di tempat kuburan ini, banjir bisa bertahan sampai tiga hari. Lha kalau ada orang meninggal apa harus dikubur di desa lain. Ini yang jadi masalah,” jelas Hudan.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Sadengrejo, Abdul Qodar mengatakan, banjir langganan ini terjadi disaat musim hujan. “Kami sudah mengajukan proposal ke pemkab Pasuruan untuk atas banjir ini. Karena warga sudah tak tahan lagi. Karenanya kami berharap agar pemkab ikut memikirkannya untuk mencarikan solusi yang terbaik,” harap dia.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul