Arem-Arem, Jajanan yang Kini Jadi Idola di Jombang
JOMBANG, FaktualNews.co – Satu lagi jajanan asal Jombang, Jawa timur, jadi menu yang disukai banyak orang. Yup! Ini dia, namanya Arem-arem, jajanan kreasi dari Wiwik, warga Desa Pacarpeluk, Kecamatan Megaluh, ini ternyata jadi salah satu menu idola di usaha catering miliknya.
Ini terbukti dari jumlah pesanan yang terus bertambah, sejak Arem-arem ini ditawarkan. “Memang arem-arem ini paling banyak yang pesan,” ujar Mbak Wiwik, Sabtu (15/12/18).
Arem-arem ini memiliki rasa yang tidak membosankan. Sebab, selain gurih, rasanya yang khas Jawa Timuran memang cukup menggugah selera lidah. Apalagi, jika Arem-arem ini disuguhkan saat sore atau disaat menunggu jam istirahat kerja di siang hari, dijamin makanan yang satu ini pasti akan cepat ludes jadi rebutan.
Wiwik menjelaskan, cara membuat Arem-arem ini cukup mudah. Jajajan ini sekilas hampir mirip dengan Nagasari. Namun, bedanya jika Nagasari berisi pisang, tapi Arem-arem menggunakan abon daging ayam.
Bahan dasar utamanya diantaranya adalah tepung beras pilihan, santan dan daging ayam untuk isinya. Menurutnya, cara memasaknya pun cukup mudah, yakni campuran adonan tepung dan santan ini kemudian dibungkus dengan daun pisang.
“Lalu dibentuk mirip dengan lontong,tapi kecil-kecil. Namun tentunya, tidak lupa dengan isi abon daging ayam yang sudah dimasak dan dicampur dengan bahan pendukung lainya, kalau sudah kemudian dikukus hingga matang,” jelasnya.
Wiwik menambahkan, jajanan Arem-arem kreasinya ini memang banyak disukai para pelanggannya. Rata-rata pemesan adalah kantor-kantor yang sedang ada acara tertentu. Harganya pun cukup terjangkau, bagi anda yang penasaran tidak ada salahnya untuk mencobanya. “Pesanan minimal 40 biji, harganya per biji 2500 rupiah,” paparnya.
Salah satu penggemar Arem-arem yang berhasil ditemui yakni, Nunung, warga Desa Sengon Jombang. Dia mengaku sering membeli Arem-arem ini untuk sekedar sebagai camilan di rumahnya.
“Saya sering pesan, saya suka memang karena rasanya yang gurih dan gak membosankan,” kata Nunung.
