FaktualNews.co

Dihadapan Presiden Jokowi, Gus Sholah Ungkap Sejarah Didirikannya Museum Minha

Nasional     Dibaca : 1177 kali Penulis:
Dihadapan Presiden  Jokowi, Gus Sholah Ungkap Sejarah Didirikannya Museum Minha
FaktualNews.co/Muji Lestari/
Presiden Joko Widodo bersama Gus Sholah, saat berada di Ponpes Tebuireng, Jombang.

JOMBANG, FaktualNews.co – Presiden RI Joko Widodo telah meresmikan Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy’ari (Minha), yang berlokasi di kompleks  Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Selasa (18/12/18).

Dihadapan Presiden, pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Kh Solahuddin Wahid atau Gus Sholah membeberkan sejarah didirikannya museum Minha. Bahwa, Museum tersebut merupakan salah satu tempat yang bisa mempersatukan seluruh bangsa. Sebab, dalam museum itu banyak disampaikan bagaimana proses Islam masuk ke Indonesia. Hal itu, kata Gus Sholah, masih banyak tidak diketahui banyak orang maupun beberapa kelompok.

Terlebih, menurut Gus Solah, saat ini masalah yang dihadapi bangsa Indonesia terkait kelompok Islam yang berseberangan dengan ideologi bangsa tidaklah ringan.

“Dalam museum ini ada banyak informasi kepada masyarakat bahwa Islam datang ke Nusantara dengan dimau tanpa dukungan militer dan bantuan apapun. Islam masuk dengan budaya lokal masyarakat, seperti wayang, syair dan kain sebagainya”, ungkap Gus Solah.

Gus Solah menyampaikan, didirikannya Museum Minha ini juga merupakan bentuk bantahan kepada kelompok Islam garis keras yang dinilai masih tidak paham dengan sejarah Islam yang sebenarnya.

“Mereka katakan bahwa negara Indonesia ini tidak sesuai dengan ajaran Islam, bagaiamana mungkin Negara yang didirikan bersama ulama-ulama kok bertentangan dengan ajaran Islam. Makanya dalam museum itu disampaikan bagaiama proses Islam masuk Indonesia,”beber Gus Sholah.

Sementara, Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asyari mulai didirikan di era Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut Gus Sholah, sebelum ada Museum Minha ini, pemerintah telah membangun beberapa fasilitas umum di area Makam Mantan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Seperti, area parkir dan bangunan lainya.

“Awal tahu 2010 saya lapor kepada Presiden SBY, bahwa yang ziarah ke makam Gus Dur ini banyak,sehingga perlu tempat parkir. Maka dibangunlah tempat parkir dengan lahan sekitar 5 hektar. Kemudian disusul bangunan lainya oleh Kemendikbud. Dan saya usulkan didirikannya Museum ini, “pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin