JOMBANG, FaktualNews.co – Mahalnya harga daging sapi di Jombang, Jawa Timur, disikapi serius oleh Polres Jombang. Kini, korp berseragam coklat tersebut, tengah menyelidiki adanya dugaan ulah nakal pada proses suplai daging ini, .
Hal itu ditegaskan Kapolres Jombang, AKBP Fadli Widiyanto, pasca melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke pasar Legi Jombang, Jum’at (21/12/2018)kemarin.
Menurutnya, penelusuran ini menyusul hasil temuanya dilapangan soal harga daging yang mahal hingga tembus Rp 105 ribu per kilogram. Disatu sisi, sejumlah pedagang menyebut tidak ada kenaikan pada harga sapi hidup. Sehingga sebenarnya harga sapi hidup tetap murah.
“Soal harga daging yang mahal kami akan turunkan Satgas pangan dari Satreskrim, akan turun melakukan investigasi, mulai dari jagal kami akan telusuri lagi, terkait asal muasal sapi, “ujar Fadli Widiyanto.
Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa tidak segan-segan akan memberikan tindakan tegas jika mendapati unsur kesengajaan hingga praktik penimbunan sapi yang berdampak pada mahalnya harga daging sapi ini.
“Kami akan lakukan pemeriksaan, jika ada kesengajaan mengacaukan harga yang tentunya mengarah pada pelanggaran Undang-Undang perekonomian akan kami lakukan penyidikan lebih lanjut, “bebernya.
Sementara, berdasarkan pantauan, harga daging sapi dan daging ayam merangkak naik menjelang hari raya Natal dan tahun baru 2019 ini.
Dalam seminggu terakhir, kenaikan harga dua komoditas ini mencapai Rp 5 Ribu Per kilogram. Saat ini harga daging sapi berkisar Rp 105 ribu, padahal sebelumnya sekitar Rp 100 ribu per kilogram. Sedangkan daging ayam kini sebesar Rp 35 ribu per kilogram. Sebelumnya hanya seharga Rp 30 ribu perkilo gramnya.
Para pedagang tidak mengetahui pasti penyebab mahalnya harga daging ini. Hanya saja mereka menduga ini disebabkan oleh naiknya harga pakan ternak ayam. Sedangkan untuk sapi, para penjual daging ini menduga karena sulitnya pihak jagal mendapatkan pasokan sapi hidup dari peternak.