FaktualNews.co

Jelang Nataru, Harga Cabai dan Daging Ayam di Mojokerto Melonjak

Ekonomi     Dibaca : 1274 kali Penulis:
Jelang Nataru, Harga Cabai dan Daging Ayam di Mojokerto Melonjak
FaktualNews.co/Zen A/
Pedagang cabai dan bumbu dapur di Pasar Tanjunganyar Mojokerto

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Harga sejumlah komoditas pangan di Pasar Tradisional Tanjunganyar, Kota Mojokerto, Jawa Timur, mengalami kenaikan, jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Daging ayam dan cabai rawit yang mengalami lonjakan paling signifikan, Sabtu (22/12/2018).

Yeni Rohmawati, (38), pedagang di Pasar Tanjunganyar, Kota Mojokerto mengatakan, saat ini harga cabai rawit merah mencapai Rp 30 ribu per kilogram. Sedangkan, harga bawang merah menembus angka Rp 15 ribu per kilogram.

“Cabai naik Rp 10 ribu. Sebelumnya, hanya Rp 20 ribu per kilogram. Sedangkan bawang merah naik Rp 5 ribu,” kata Yeni yang sudah berdagang di Pasar Tanjuanganyar selama 16 tahun ini.

Menurut Yeni, kenaikan ini sudah terjadi sejak sepekan terakhir. Namun, ia tak mengetahui penyebab pasti kenaikan harga cabai rawit dan beberapa bumbu dapur ini. Sebab, stok barang di pasaran cukup melimpah.

“Kalau penyebabnya kurang tahu. Mungkin karena jelang Natal dan Tahun Baru jadi naik. Karena stok di pasar kuga banyak,” imbuhnya.

Senada dengan Yeni, Adi Wibowo (47) pedagang daging ayam menuturkan jika harga komoditas itu naik drastis selama sepekan ini. Harga daging ayam saat ini tembus Rp 37 ribu per kilogramnya.

“Naiknya perlahan, tapi setiap hari. Padahal sepekan lalu masih Rp 30 ribu per kilogramnya. Telur juga naik, dari Rp 18 ribu sekarang Rp 25 ribu per kilogram,” tuturnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Mojokerto Ahmad Rizal Zakaria, mengatakan jika kenaikan harga daging ayam dan bumbu dapur ini masih dalam tahap kewajaran.

“Memang hasil dari hasil bertemu dengan para pedagang, ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga. Tapi ini bukan dipengaruhi oleh stok,” kata Rizal beberapa waktu lalu.

Menurut Rizal, kenaikan harga ini dipicu faktor cuaca. Selain itu, musim panen yang sudah usai membuat para distributor mendatangkan cabai dan telur dari luar daerah. Seperti Probolinggo, serta Blitar.

“Karena itu membutuhkan tambahan transport, sehingga mengalami kenaikan harga sedikit,” jelasnya.

Pemkot Mojokerto, lanjut Rizal akan melakukan pemantauan harga secara berkala jelang Natal dan Tahun Baru 2019 ini. Dari hasil itu kemudian akan digunakan sebagai dasar untuk mengambil langkah. Apakah diperlukan operasi pasar atau langkah lain.

“Hasil sidak ini akan kita evaluasi, kita kaji untuk menentukan langkah selanjutnya,” pungkas Rizal.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin