Ekonomi

Baznas Trenggalek, Berikan Bantuan 25 Gerobak Pedagang

TRENGGALEK, FaktualNews.co- Baznas Trenggalek, tetap berupaya mempertahankan programnya di tahun depan. Salah satu program di penghujung tahun ini adalah memberikan bantuan gerobak kepada 25 pedagang serta tambahan modal sekitar Rp 2,5 juta. Dari jumlah penerima bantuan tersebut juga ada pedagang penyandang disabilitas yang menerima bantuan, Rabu (26/12/2018).

Program lain dari Baznas yakni, bedah rumah, bantuan fakir miskin bulanan serta program lainnya. Pada tahun 2018 sendiri Baznas Trenggalek, telah menyerap anggaran sekitar Rp 3,1 miliar yang diberikan kepada masyarakar yang membutuhkan melalui programnya.

Ketua Baznas Trenggalek, Mahsun Ismail mengatakan, tahun 2018 ini nilai zakat yang terkumpul di Baznas sekitar Rp 3,5 miliar termasuk dana tahun kemarin. Dari jumlah tersebut sudah terserap untuk didistribusikan dengan sisa saldo dana sekitar Rp 400 juta. Dan untuk tahun depan, program yang sudah berjalan bagus akan tetap dipertahankan.

“Untuk program bedah rumah, bantuan fakir miskin bulanan, kemudian bantuan BPJS, bantuan untuk anak sekolah dan dana bos yang tidak tercover, itu semua tetap dilanjutkan dan dimaksimalkan,” ucapnya.

Juga termasuk, lanjut Mahsun, bantuan masjid dan mushola akan tetap dilayani. Hanya saja memang karena dulu keuangan naik turun, kadang ada yang cepat bisa terlayani ada juga yang harus menunggu.

“Tentang permasalahan yang telah ditangani Baznas selama dua tahun ini adalah orang yang tidak mampu. Namun problemnya rata-rata mereka tidak tahu bagaimana caranya mengajukan bantuan,” tuturnya.

Lebih lanjut Mahsun menjelaskan, meski ada bantuan dari pemerintah kadang ada yang tidak memenuhi persyaratan pengajuan bantuan. Misalnya persyaratan harus ada sertifikat tanah, KK dan secara administrasi harus lengkap, bahkan ada juga yang masih menumpang di rumah saudaranya.

“Dari problem itu, Basnaz tidak melihat kelengkapan terkait administrasinya. Yang terpenting yang bersangkutan merupakan warga Trenggalek, serta ada masyarakat dan perangkat yang menjamin itu semua. Maka Baznas akan langsung membantu,” terangnya.

Ditambahkan, dari yang telah dibantu itu, banyak juga yang sudah usia lanjut. Namun meski sudah usia lanjut dan mengajukan bedah rumah dan telah terealisasi, kemudian selang beberapa bulan meninggal dunia. Menurut pihaknya tidak apa-apa, yang penting sudah terealisasi apa yang telah diajukannya.

“Yang perlu diperhatikan, Baznas tidak mengajukan persyaratan macam-macam, yang terpenting keluarga, masyarakat dan perangkat desa setuju hingga berani menjamin maka akan kita jalankan,” pungkas Mahsun.