Hukum

Mark Up Pengadaan BBM di Dinas PUPR, Sekda Jombang Pilih Cuci Tangan

JOMBANG, FaktualNews.co – Hingga saat ini, Pemkab Jombang, Jawa Timur belum mengambil langkah tegas dalam mensikapi kasus dugaan mark up pengadaan Bahan Bakar Minyak (BBM), yang dilakukan oleh oknum pejabat Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) setempat.

Bahkan, saat dikonfirmasi mengenai upaya Pemkab Jombang dalam mensikapi persoalan tersebut, lantaran sudah masuk ke meja Inspektorat, Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Jombang, Akhmad Jazuli mengaku tidak mengetahui praktik kotor yang mencapai ratusan juta rupiah ini.

“Wah saya tidak tahu soal itu,” jawab singka Jazuli singkat, usai menghadiri acara ngopi bareng Forkopimda bersama komunitas pengguna Sosial Media (Sosmed) di ruang Graha Bhakti Bhayangkara Polres Jombang, Rabu (26/12/18).

Padahal, temuan praktik kotor yang merugikan keuangan negara hingga Rp 250 juta itu sudah diselidiki oleh Inspektorat Jombang. Namun hingga saat ini belum ada langkah kongkrit lanjutan yang dilakukan oleh Pemkab Jombang.

Inspektorat Jombang hanya merekomendasikan agar kerugian negara terkait mark up pengadaan BBM di Dinas PUPR itu dikembalikan.

Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, ketidak tahuan Sekda Jombang, Akhmad Jazuli ini mematik reaksi keras Direktur Lingkar Indonesia untuk Keadilan (LInK), Aan Anshori. Menurutnya, meskipun tidak tahu, Sekda seharusnya mendorong upaya penegakan hukum atas kasus ini.

“Bukannya malah terkesan cuci tangan. Saya merasa Sekda tidak nyaman dengan dugaan ini. Ia bisa berkilah belum ada di birokrasi Jombang saat itu,” kata Aan.

Hal ini tentunya menambah buruknya, kinerja Sekda Jombang. Enggannya Sekda mendorong agar menindaklanjuti perkara ini, tentunya menimbulkan pertanyaan bagi seluruh pihak. Karena bertentangan dengan slogan anti pungli yang diusung Bupati Mundjidah dan Wabup Sumrambah dalam memimpin Jombang.

“Atas sikapnya tersebut, menurutku, ia minim komitmen terkait birokrasi yang transparan dan akuntabel. To be honest, sejak awal aku memang meragukan kualitas beliau. Sorry to say,” pungkasnya.