JEMBER, FaktualNews.co – Jelang Tahun Baru 2019, stok beras dan gula di Bulog Sub Divre XI Jember dipastikan aman. Bahkan stok tersebut dijamin cukup sampai puncak pergantian tahun.
Terlebih lagi, berdasarkan informasi yang disampaikan Kepala Bulog Sub Divre XI Jember Wiwin Indratno, untuk stok yang ada di Kabupaten Jember, memiliki stok beras terbanyak (surplus) di seluruh Bulog Indonesia. Dimana stok beras tesebut, tersimpan di sejumlah gudang yang ada di Jember, seperti halnya di daerah Pecoro, Pakusari, dan Mangli.
“Stok Bulog untuk beras itu, ada 46 ribu ton! Itu tersimpan ada di 5 gudang yang ada di Jember. Sedangkan untuk gula pasir 54 ribu ton, tersimpan di PG Semboro dan PG Jatiroto,” ujar Wiwin saat dikonfirmasi sejumlah wartawan di kantornya, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sumbersari, Jumat (28/12/2018).
Untuk stok gula sendiri, lanjut Wiwin, didapat dari petani tebu rakyat, sesuai peraturan pemerintah. “Karena bulog diwajibkan menyerap tebu dari petani rakyat,” katanya.
Dengan kondisi stok yang surplus, lanjutnya, Bulog Jember mendistribusikannya, ke beberapa Bulog di Indonesia. “Diantaranya Madura, dan Papua, dan juga wilayah lain yang membutuhkan. Karena bisa saja di daerah lain membutuhkan. Tetapi semua sesuai permintaan,” katanya.
Kemudian sebagai langkah antisipasi kenaikan harga jelang pergantian tahun 2019, kata Wiwin, Bulog Jember setiap harinya juga melakukan kegiatan operasi pasar. “Seperti yang hari ini kami lakukan, operasi pasar kami dengan beras cadangan pemerintah, di wilayah (Kecamatan) Kalisat. Besok pun berpindah lagi. Pokok setiap hari keliling,” ungkapnya.
“Kami pun berkordinasi dengan Disperindag terkait operasi pasar tersebut. Dengan harga Rp 8.100 di Gudang Bulog, kemasan 50 kilogram, melalui saluran rumah pangan, satgas mobile, dan melalui mitra kerja,” tukasnya.