PASURUAN, FaktualNews.co – Menjelang pergantian tahun 2019. Polres Pasuruan Kota, melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Besar Kota Pasuruan. Sidak yang dipimpin langsung Kapolres, AKBP Agus Sudariyanto, yang disertai jajaran, Sabtu (29/12/2018), untuk memantau kenaikan harga pangan yang kerap terjadi di akhir tahun.
Bahkan, pemantauan secara langsung di pasar tradisional tersebut, juga sekaligus untuk menghindari adanya penimbunan bahan pokok yang dilakukan oleh oknum-oknum yang sengaja memanfaatkan situasi Natal dan tahun baru (nataru).
“Sidak ini dilakukan untuk memantau harga jelang pergantian tahun,” ujar Kapolres AKBP Agus, usai sidak, Sabtu (29/12/2018).
Dari sidak tersebut, Kapolres mengakui bahwa ada kenaikan harga dibeberapa kebutuhan pokok. Namun dari pantauan secara langsung itu, pihaknya belum menemukan tanda-tanda penyebab kenaikan harga. Seperti adanya penimbunan barang atau faktor lain.“Indikasi penimbunan barang, kami belum menemukannya,” jelas dia.
Dari sidak pada pedagang itu, ada beberapa komoditas pangan mengalami kenaikan harga. Bahkan lonjakan harga ada yang mencapai seratus persen, yang justru membingunkan pembeli, seperti cabai rawit.
Harga pangan ini merangkak naik sejak sepekan lalu, saat menjelang natal. Untuk harga cabai rawit yang semula mencapai Rp 20 ribu/kg, sekarang menjadi Rp 40 ribu/kg.
Sedangkan cabai merah besar sebelum naik harganya Rp 15 ribu/kg, saat ini menjadi Rp 26 ribu/kg. Sementara bawang merah yang semula Rp 20 ribu/kg menjadi Rp 26 ribu/kg. Untuk harga bawang putih masih normal. Sedangkan harga daging ayam juga ikutan naik. Sebelumnya, satu kilogram daging ayam hanya dipatok Rp 32 ribu, sekarang menjadi Rp 38 ribu.
Menurut Likha (51), pedagag sembako menuturkan, kalau kenaikan harga ini diprediksi akan tetap berlangsung hingga awal tahun 2019 nanti.
“Dari pemasoknya harga sudah naik. Kami hanya terpaksa mengikuti pasar. Karenanya banyak pembeli yang mengeluhkan akan tingginya harga untuk kebutuhan rumah tangga sejak seminggu ini,” ungkap dia.