Peristiwa

Picu Amblesnya Jalan Raya Gubeng Surabaya, Galian Proyek Basement RS Siloam Diuruk

SURABAYA, FaktualNews.co – Galian proyek bassemen RS Siloam, pemicu amblesnya Jalan Raya Gubeng Kota Surabaya, kembali diuruk. Pengurukan untuk menahan gaya dorong tanah pada Jalan Raya Gubeng yang berada di sisi timur galian.

Kepala Koordinator Perbaikan Kelongsoran Jalan Raya Gubeng (Tim Taskforce), Hendri Noor mengatakan, pengurukan ini sesuai rekomendasi Kementerian PUPR dan Komite Keamanan Konstruksi. Saat ini pengurukan masih dalam tahap perbaikan Ramp jalan.

“Kita saat ini sedang mulai melakukan pengurukan dengan memperbaiki ramp di bawahnya,” kata Hendri Noor, Senin (31/12/2018).

Ramp merupakan segmen jalan sebagai penghubung yang dibuat untuk lalu lintas kendaraan pada sebuah proyek. Karena titik yang akan diuruk 12 meter dibawah permukaan jalan, Tim Perbaikan Kelongsoran Jalan Raya Gubeng pun perlu membuat Ramp terlebih dahulu.

Nantinya, pengurukan akan dilakukan secara menyeluruh dengan menutup semua bekas galian pembangunan bassement RS Siloam hingga minus satu meter dari permukaan Jalan Raya Gubeng, Kota Surabaya.

“Kita uruk  dulu yang di basement itu, nanti setelah itu baru open traffic (jalan dibuka semua jalur),” lanjutnya.

Akan tetapi, keputusan untuk membuka semua jalur lalu lintas di Jalan Raya Gubeng, Kota Surabaya. Yang saat ini masih dibuka dua jalur sisi timur, yang semestinya empat jalur. Disampaikan Hendri berada di kewenangan pemerintah dan kepolisian setempat.

“Kalau sekarang sudah dibuka, tapi dibuka seluruhnya itu nanti,” katanya.

Untuk menutup secara keseluruhan galian proyek basement RS Siloam Surabaya, pihaknya membutuhkan kurang lebih 3.000 meter kubik urugan Sertu dengan anggaran perbaikan dan pengurukan pasca amblesnya Jalan Raya Gubeng Kota Surabaya, yang disiapkan sedikitnya Rp 10 miliar.

Tim memprediksi proses penimbunan galian proyek basement RS Siloam Surabaya, akan selesai sepekan kedepan. Artinya, setelah itu semua jalur Jalan Raya Gubeng Kota Surabaya akan dibuka.

Disinggung soal keputusan pengurukan galian proyek basement RS Siloam Surabaya, berarti proyek tersebut akhirnya tidak dilanjutkan. Hendri enggan mengomentarinya.

“Itu nanti tergantung dari ownernya saja. Kami kan mengikuti rekomendasi dulu saja, supaya stabilitas tanah ini tercapai di sisi timur maupun barat jalan,” tutupnya.