Peristiwa

Rencana Stasiun Jember Merubah Jalan Utama, Ditolak Bupati Faida

JEMBER, FaktualNews.co – Rencana PT. KAI Daop 9 Jember, untuk merubah jalur lalu lintas di depan Stasiun Jember . Bupati Jember, Faida mengatakan,  belum meminta persetujuan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember. Menurutnya belum ada koordinasi antara perwakilan perusahaan kereta api dengan Pemkab Jember.

Saat pertemuan silaturahmi antara PT.KAI Daop 9 Jember, dengan Bupati Jember, di Pendapa Wahya Wibawa Graha, Rabu (2/12/2019). Faida menegaskan tidak akan membahas perubahan jalur jalan itu dalam pertemuan kali ini. Bahkan bupati menekankan perlunya koordinasi sejak awal dalam perencanaan pengembangan itu.

“Itu dulu waktu perencanaan mau menutup jalan utama belum minta persetujuan juga sama kita. Jadi untuk itu kita sudah tidak bisa bahas lagi. Karena (pengembangan) itu sudah berjalan dan itu akses menuju ke Kodim. Jalan itu tidak kita bicarakan,” kata Faida dalam pertemuan tersebut.

Bupati menjelaskan, jalan tersebut sudah menjadi akses masyarakat yang sudah ada. “Kita maunya nambah jalan, bukan mengurangi jalan. Andai dulu ada pembicaraan, kita kondisikan di awal, mungkin bisa,” tandasnya.

Bupati mengungkapkan, pemerintah tidak bisa secara mendadak menutup Jalan Wijaya Kusuma di depan stasiun itu karena belum ada sosialisasi. Penutupan jalan itu juga belum ada di dalam perencanaan.

“Belum ada di masterplan Pemkab Jember. Jadi, penutupan jalan itu, tidak bisa jadi barang yang ditawarkan,” ujarnya.

Sementara itu saat dikonfirmasi terpisah, Humas PT. KAI Daop 9 Jember, Luqman Arif menyampaikan, yang disampaikan oleh bupati dalam pertemuan tersebut dinilai salah paham.

“Kita tidak menutup Jalan Wijaya Kusuma, tapi memindahkan ke arah timur, supaya akses dari tempat parkir ke stasiun tidak terputus. Juga PT. KAI tidak ada rencana untuk menutup Jalan Dahlia, depan kantor daop,” ungkapnya.

Pihaknya menunggu akses jalur jalan, lanjut Luqman, dari Jalan Mawar ke Jalan Wijaya Kusuma baru. “Yang saat ini digunakan untuk tempat cuci mobil itu. Nanti sama KAI dibuatkan akses dan setelah selesai, akan dikaji lagi oleh tim lalu lintas,” terangnya.

Terkait komentar bupati yang dinilai menolak perubahan jalur, kata Luqman, ada pembahasan lebih lanjut. “Di awal pertemuan mungkin bupati bilang begitu, tapi akhirnya bilang akan dibangun akses yang akan dibongkar,” katanya.