JEMBER, FaktualNews.co – Sebanyak 12 pasar tradisional Jember direhab dan 5 pasar sudah selesai proses pengerjaannya. Kini para pedagang pun mulai berdatangan kembali untuk kembali berjualan.
Namun ternyata, tidak hanya pedagang lama yang muncul, namun juga ada pedagang baru yang juga ikut menginkan untuk mendapatkan kios di tempat berjualan baru tersebut.
Para pedagang pun malah berebut kios strategis di pasar tersebut. Tidak hanya pedagang lama, pedagang baru pun juga ikut ingin mendapatkan lokasi berjualan.
Menyikapi persoalan tersebut, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Jember, Anas Ma’ruf, menegaskan tidak akan menerima pedagang baru, karena kios yang baru itu hanya untuk pedagang lama. Melihat pasarnya menjadi bagus, banyak yang berminat untuk berjualan di pasar tersebut.
“Permasalahan yang paling berat bukan karena masalah pembangunan, tapi malah ada rebutan pedagang baru yang ingin berjualan di pasar,” kata Anas saat dikonfirmasi, Jumat (4/1/2019).
Namun menyikapi persoalan tersebut, lanjut Anas, pihaknya berpedoman pada data awal pedagang lama. “Sesuai komitmen awal, kita tidak menerima pedagang baru. Tetapi lebih mengutamakan pedagang lama,” tegasnya.
Meskipun ada calo yang menawarkan kios yang dijual dengan nominal tertentu, Anas mengingatkan untuk tidak percaya informasi itu. “Yang saya dengar ada yang harus membayar Rp 3 juta, dengan pendaftaran Rp 500 ribu, untuk tidak percaya hal itu. Karena itu tidak ada. Tetapi kita hanya menata pedagang yang sudah ada,” sambungnya.
Karena sesuai kesepakatan, kata Anas, pedagang lama bersedia direlokasi tapi tidak ada pedagang baru. “Melihat pasarnya bagus banyak yang ingin berjualan, tapi tetap kita kesepakatan hanya menata pedagang yang ada. Untuk biaya, adalah retribusi itu sesuai luasan bagi pedagang lama,” pungkasnya.