FaktualNews.co

Hanya Tiga Ribu Rupiah, Bisa Nikmati Sompil Kuliner Khas Trenggalek

Kuliner     Dibaca : 2385 kali Penulis:
Hanya Tiga Ribu Rupiah, Bisa Nikmati Sompil Kuliner Khas Trenggalek
FaktualNews.co/Suparni/PB/
Proses pebuatan kuliner khas Trenggalek Sompil.

TRENGGALEK, FaktualNews.co – Kuliner khas Trenggalek, bernama Sompil, mungkin sudah tak asing lagi di telinga para pecinta kuliner. Pasalnya, selain memiliki cita rasa yang khas, juga harganya yang sangat murah. Sompil merupakan nama makanan yang terdiri dari sayur lodeh dipadukan dengan tempe goreng dan sangat pas disajikan ketika masih hangat.

Sudah menjadi ciri khas pada Sompil khas Trenggalek ini. Mayoritas penjual Sompil masih menggunakan treatmen lama, yaitu bahan yang digunakan wadah atau bungkus Sompil bukan piring atau kertas minyak, melainkan lembaran daun pisang dilapis daun jati. Hal ini dilakukan memang untuk memberikan rasa khas tersendiri pada Sompil.

Mak Kontring, warga RT 24/RW 12 Dusun Mbeji, Desa Sukorejo, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek,Jawa Timur, menekuni makanan khas Sompil sejak tahun 2.000 dan mampu mempekerjaan lima karyawan. Menurutnya, kuliner khas Sompil yang dibuatnya berbeda dengan yang lain. Perbedaan tersebut ada pada proses pengolahannya.

“Memang berbeda cara pengolahan Sompil kami. Perbedaan itu pada proses pembuatannya, kalau di tempat saya beras setelah dibersihkan direbus (karu). Setelah itu dibungkus menggunakan daun pisang, kemudian dikukus. Pada umumnya proses pembuatan Sompil, beras dimasukan kantong plastik atau daun pisang selanjutnya direbus,”ucapnya Sabtu (5/1/2019).

Mak Kontring menjelaskan, sompil biasanya memberikan variasi pada sayur lodeh yang digunakan. Tidak hanya sayur lodeh saja yang menjadi pendampingnya. Namun juga lauk yang khas yakni tempe goreng dan paling pas disajikan waktu hangat.

“Kalau masalah sayur lodehnya itu relatif banyak macamnya, bisa kacang panjang, nangka muda (tewel), bambu muda (rebung) dan lainnya. Dalam penyajiannya, satu porsi Sompil sudah lengkap dengan lauknya. Lauk itupun bermacam, bisa tempe goreng, krupuk atau peyek sesuai selera dengan lauk yang disediakan,”terangnya.

Lebih lanjut Mak Kontring menuturkan, dengan menggeluti makanan khas sompil, ia mampu menghidupi keluargannya. Menurutnya pembeli atau konsumen, selain dari Trenggalek sendiri ada yang dari Kediri dan Malang. Rata-rata penghasilan dari penjualan sompil per-hari mencapai Rp 600.000 sampai Rp 700.000.

“Untuk pembeli bisa memilih, makan di tempat atau dibungkus dan dibawa pulang. Biasanya kami mulai buka itu pukul 15.00 sampai malam atau ketika habis,”jelasnya.

Ditambahkan, untuk masalah harga tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam, harga Sompil khas Trenggalek sangat terjangkau. Selain menjual menu Sompil, juga menjual makan khas ‘Punten’ yang memiliki cita rasa yang sangat enak. Dijamin konsumen akan ketagihan sekali mencoba.

“Untuk dapat menikmatinya, cukup dengan uang mulai Rp 3000 untuk satu porsi dan Rp 6000 untuk dua porsi. Selebihnya jika menambah lauk sesuai selera konsumen,”pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin