Riset Binokular : Jokowi Ungguli Prabowo di Media, Hashtag 2019 Ganti Presiden Terkencang
JOMBANG, FaktualNews.co – Pesta demokrasi pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan anggota legislatif (Pileg) akan dilakukan secara serentak pada 17 April 2019. Namun, pemberitaan terkait dengan pemilihan umum (Pemilu) itu sudah ramai sejak tahun 2018.
Dari hasil riset PT Binokular Media Utama, yang notabene salah satu perusahaan media monitoring dan riset media terbesar di Indonesia, kurun waktu 1 Juli sampai 31 Desember 2018, capres atau cawapres yang paling banyak muncul di dalam pemberitaan, terkait Pemilu 2019 adalah Joko Widodo dengan total 103.031 pemberitaan.
“Untuk partai politik, Partai Gerindra paling banyak diberitakan mengenai Pemilu 2019 dengan 27.327 pemberitaan. Sementara untuk Caleg yang paling banyak diberitakan adalah Fadli Zon dari Partai Gerindra dengan 5.321 pemberitaan,” kata CEO Newstensity A. Sapto Anggoro, melalui siaran pers yang diterima FaktualNews.co, Minggu (6/1/2019).
Sapto menuturkan, metode riset yang digunakan merupakan metode kuantitatif. Dalam hal ini, Binokular menggunakan Newstensity, sebuah tool monitoring big data dan analisa, yang menjangkau 682 media. Terdiri dari 289 media cetak, 366 media online serta 27 media elektronik nasional dan terintegrasi dengan media sosial.
Semua media ini difilter dengan semua keywords terkait Pemilu 2019 dengan kurun waktu 1 Juli sampai 31 Desember 2018. Pada kurun waktu tersebut, berbagai peristiwa politik terjadi seperti deklarasi capres-cawapres, deklarasi dukungan dari parpol, pendaftaran hingga penetapan capres- cawapres dan caleg oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Jokowi Unggul di Media Massa
Berdasarkan riset yang telah dilakukan, capres atau cawapres yang paling banyak muncul di dalam pemberitaan media terkait Pemilu 2019 adalah Joko Widodo dengan total 103.031 pemberitaan atau 33%. Jokowi mengungguli capres dan cawapres lain.
“Di posisi kedua ada Prabowo Subianto dengan total 86.904 pemberitaan atau 28%. Kemudian posisi tiga Sandiaga Salahuddin Uno dengan 63.200 pemberitaan atau 21%. Lalu posisi terakhir Ma’ruf Amin dengan 56.663 pemberitaan atau 18%,” jelas pria kelahiran Jombang, Jawa Timur ini.
Hasil riset PT Binokular Media Utama media online mendominasi pemberitaan Capres-Cawapres 2018
Sapto menuturkan, pemberitaan terbanyak Capres Jokowi terjadi di bulan Agustus, saat pengumuman Cawapres pendamping Jokowi, yaitu Ma’ruf Amin. Kemudian diikuti juga dengan adanya kabar yang yang menyebut Ustaz Yusuf Mansur bergabung ke dalam Timses Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
“Kemudian kabar Dedy Mizwar menjadi Ketua Tim Sukses Jokowi-Ma’ruf Amin, hingga momen Joko Widodo dan Prabowo Subianto berpelukan saat menyaksikan final Pencak Silat Asian Games 2018,” tuturnya.
Hashtag #2019Ganti Presiden Terpopuler
Kendati Joko Widodo menang dalam pemeberitaan di media, tampaknya hal ini berbanding terbalik dengan media sosial (Medos) twitter. Masih berdasarkan riset PT Binokular Media Utama, top Hashtag didominasi oleh kubu pasangan Capres Prabowo-Sandi. Hashtag #2019GantiPresiden yang identik dengan kubu pasangan nomor 02, mempunyai jumlah terbanyak dengan 1.189.714 twit.
“Kemudian di posisi kedua #2019PrabowoSandi dengan 458.306 twit. Posisi ketiga #Jokowilagi dengan 370.409 twit. Posisi keempat #2019Tetapjokowi dengan 345.849 twit. Lalu posisi #Prabowosandi dengan 258.695 twit,” terangnya.
Kendati demikian, Joko Widodo masih menjadi top Twitter. Mention pada akun Jokowi mencatat jumlah terbanyak dengan 3.423.668 twit atau sekitar 51% dari jumlah semua mention caprescawapres. Kemudian di posisi kedua Capres Prabowo Subianto dengan 2.331.885 twit atau 34%. Posisi ketiga Cawapres Sandiaga Salahuddin Uno dengan 855.020 twit atau 13%. Posisi terakhir Cawapres Ma’ruf Amin dengan 138.119 twit atau 2%.
Hasil riset PT Binokular Media Utama top hastag twitter 2018
Menurut Sapto, riset yang dilakukan PT Binokular Media Utama tak lain untuk mencermati bagaimana peta penguasaaan pemberitaan di media massa dan juga peta pembicaraan di medsos. Hal ini bukan untuk kampanye.
“Riset ini melainkan sebagai penyampaian informasi dan analisis dari sudut pandang sistem monitoring pemberitaan kepada masyarakat. Bagaimana peta kekuatan kedua pasangan capres-cawapres di media massa dan Medsos?. Partai mana saja yang mendominasi pemberitaan media massa dan perbincangan medsos?,” tukasnya.
