PASURUAN, FaktualNews.co – Pembangunan Jaringan Gas (jargas) Bumi untuk rumah tangga di Kota Pasuruan yang mencapai 6.314 calon pelanggan (capel), ternyata penyebarannya tak merata.
Bahkan proyek untuk kalangan warga miskin ini terkesan ‘tebang pilih’. Dari total 34 kelurahan, hanya 8 kelurahan yang mendapatkan jatah teraliri jargas ini.
Dengan kenyataan itu, banyak menimbulkan kesenjangan di masyarakat. “Proyek milik pemerintah ini penyebarannya tak merata. Kita juga membutuhkan jaringan gas bumi ini. Tapi hanya sebagian kelurahan lain yang dapat,” ujar Syukur, warga Kelurahan Kebonagung, Kota Pasuruan, pada FaktualNews.co, Selasa (8/1/2019).
Meski jatah yang diperuntukkan bagi warga Kota Pasuruan masih banyak, namun hanya ada 8 kelurahan yang dapat jargas. Yakni, Gadingrejo, Karanganyar, Trajeng, Gentong, Purworejo, Bangilan, Kebonsari dan Kebonagung. Pengerjaan proyek selama 240 hari ini, belum sepenuhnya bisa dirasakan capel, karena kurang kesiapannya pihak Perusahaan Gas Negara (PGN) di Pasuruan.
Meski jargas di Kota Pasuruan sudah diresmikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI, Ignasius Jonan, Selasa (8/1/2019) sore, ternyata jargas belum bisa dinikmati kalangan capel. “Semestinya, begitu diresmikan, jaringan gas bumi bisa langsung dinikmati para calon pelanggan. Ini justru sebaliknya, kita disuruh menunggu ada petugas yang datang,” ujar Fatah, warga Karanganyar.
Peresmian jargas di halaman Pondok Pesantren (Ponpes) Salafiyah, Kebonsari, Kota Pasuruan, disaksikan langsung oleh pengasuh Ponpes Salafiyah, KH Idris Hamid dan kalangan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Pasuruan. Bahkan KH Idris menyatakan apresiasi atas dibangunnya jargas yang sudah bisa dimanfaatkan masyarakat.
Dalam kesempatan itu, Jonan berjanji akan memberikan tambahan kuota bagi warga Kota Pasuruan dalam jangka 5 tahun ke depan. Ia meminta pada Plt Walikota Pasuruan, Raharto Teno Parsetyo, agar diusulkan warga yang belum dapat jargas. “Secepatnya akan kita diproses, asal diperhatikan by name, by address, sehingga bisa cepat dibangun,” terang Menteri Jonan.
Menteri ESDM mengungkapkan akan memenuhi permintaan Plt Walikota Pasuruan untuk memenuhi jargas bagi kalangan nelayan yang sebagian besar berada di pesisir Kota Pasuruan. Jonan juga berjanji dari sekitar 1.200 nelayan yang belum mendapatkan jatah jargas tersebut, akan direalisasikannya paling lambat selama 2 tahun ke depannya hingga tahun 2021.