BONDOWOSO, FaktualNews.co – Ratusan Satpam atau security merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 38 di Mapolres Bondosowo, Rabu (8/1/2019 ). Dari ratusan Satpam tersebut, ada beberapa Satpam yang mendapat penghargaan. Dibalik penghargaan itu, ada kisah menarik dari Satpam paling tua di Bondowoso.
Dia adalah Adelia Monica, Satpam sebuah bank di Bondowoso. Adelia mendapat penghargaan karena dia menjadi satpam termuda. Saat ini usianya masih 21 tahun. Berikutnya adalah Maryun Akhyar, Satpam Masjid At Taqwa Bondowoso. Dia mendapatkan penghargaan sebagai satpam paling tua.
Namun dibalik penghargaan itu, ada kisah menarik dari Maryun Akhyar, yang sudah mengabdikan diri selama hampir 16 tahun. Banyak berkah dari pekerjaan yang dia tekuni itu. “Profesi apapun, harus diniatkan ibadah. Bukan melihat gajinya berapa. Namun ketika diniatkan ibadah, maka akan ada berkah tersendiri,” jelasnya.
Maryun Akhyar mengutip Hadits Nabi Muhammad SAW yang mengungkapkan jika sebaik-baik manusia adalah yang bisa berbuat baik kepada orang lain. Karenanya mulai awal kerja dahulu, Maryun sudah menata niat untuk mengabdi. “Kalau diniatkan mengabdi, maka akan ada berkah tersendiri,” ujar bapak dua anak tersebut.
Mengenai berkah niat itu, Maryun sudah merasakannya. Allah SWT, menurutnya memberikan jalan terbaik baginya. Dikatakan, kuncinya adalah syukur. Syukuri apa yang ada dan pergunakan sebaik-baiknya.
Walau hanya sebagai Satpam, Maryun Akhyar baru-baru ini bisa melaksanakan ibadah Umrah. Keberangkatannya itu menurutnya karena berkah. Selama kurang lebih sebelas tahun ia menabung untuk ibadah umrah. “Selain itu tiba-tiba saya dibantu teman-teman saya, jika bukan karena Allah, mana bisa,” ujarnya.
Bahkan, jika secara matematis, penghasilannya sangat pas-pasan jika dibanding orang lain. Apalagi hanya sebagai satpam. Namun, berkah keihklasannya itulah yang mengantarkannya ke pengalaman yang luar biasa. Yakni umrah.
Bahkan saat ini, dua anaknya kuliah di Universitas Jember. Kedua anak Akhyar mendapatkan beasiswa. Hal itu tidak lain karena niatan yang tulus dan keikhlasannya. Selain menjadi satpam, di rumahnya di Jalan MT Haryono, Akhyar memberi pengajaran ngaji anak-anak sekitar rumahnya.
Sebelum menjadi Satpam di Masjid At Taqwa, ia sempat keja di Jakarta, di kontraktor. Bahkan Akhyar sempat menolak jabatan yang cukup lumayan. Namun ia berpikir jika karena jabatan itu membuatnya tidak bisa menghindari untuk menerima uang panas, maka lebih baik tidak diterima. “Aku lebih enak kerja yang tidak ada hubungan langsung dengan uang,” ujarnya.
Yang selalu dia tanamkan adalah tidak mengeluh. Menurutnya, hidup itu harus bersyukur dan menikmati pemberian Allah SWT.
Perlu diketahui, selain dua orang itu, ada dua Satpam yang mendapat penghargaan. Yakni Alfian Dwi Safira, satpam CV Senyum Media. Ia mendapatkan penghargaan karena dedikasinya dalam pelaksanaan tugas yang telah tanggap dalam menanggulangi dan menginformasikan tindak kejadian kebakaran di Senyum Media.
Kedua adalah Marat Santoso, satpam RSUD dr H Koesnadi. Di adalah satpam yang telah tanggap dalam menanggulangi dan menginformasikan tindak pidana pencurian HP di RSUD Koesnadi. (Wahyudi)