Ekonomi

Review Yamaha FreeGo, Fitur Melimpah Enak Diajak Berkendara Jarak Jauh

FaktualNews.co – Persaingan motor matic di Indonesia kian sengit. Honda kini tak bisa lagi santai, Yamaha terus mengusik dominasi skutik produsen berlogo sayap tunggal.

Yamaha mempunyai skutik terbaru bernama FreeGo punya tagline “The Amazing Matic”.

Melansir GridOto, dari tiga varian Yamaha FreeGo yang tersedia, dibedakan oleh beberapa fitur kunci. Paling basis adalah varian standard, dijual Rp 18,5 juta.

Lalu di atasnya, ada tipe S dengan harga Rp 19,7 juta, bedanya sudah dilengkapi dengan keyless dan stop start system (SSS).

Dan tipe tertinggi, S ABS yang dijual Rp 22,5 juta, bedanya tentu saja sudah dilengkapi dengan Antilock Brake System (ABS) di roda depan saja.

Yamaha mengklaim FreeGo ada pada fiturnya yang melimpah. Pertama, lampu utama sudah menggunakan LED. Ada pula lampu senja berwarna kuning yang masih bohlam.

Saat malam hari intensitas cahaya lampu utamanya mirip skutik sekelasnya yang juga dibekali LED, biasa saja dan saat hujan visibilitasnya tak sebaik lampu dengan sorot kuning.

Lampu belakang semua masih pakai bohlam, namun perhatiakan desainya keren juga. Mewah dengan ornamen kroom di balik lampunya.

Beralih ke spidometernya imut banget, Cuma 6 cm x 4 cm saja. Meski begitu sudah full digital dengan latar biru.

Informasinya ada kapasitas bensin di kiri dan konsumsi bensin real time di kanan dalam bentuk balok, seperti di spidometer NMAX. Sayang enggak sekalian ada info konsumsi bensin rata-rata.

Lalu di tengahnya yang paling besar ada speed meter yang ditemani beberapa informasi di bawahnya, ada odometer, trip meter, dan tegangan aki.

Di kanan dan kiri spidometer ada lampu-lampu indikator pendukung seperti sein, keyless, SSS, check engine, high beam dan ABS.

Geser ke bawah setang, jika skutik kebanyakan terdapat konsol buat botol minum, beda dengan Yamaha FreeGo yang malah di sisi kiri jadi tempat mulut tangki bensin 4,2 liter.

Posisi ini memudahkan saat isi bensin, karena tak perlu lagi buka jok.

Cuma karena mulut tangki ada di kiri, sebaiknya antri di dispenser yang noselnya di sisi kiri juga biar mudah.

Sementara sisi kanan terdapat kontak dan power outlet. Ketika mau pakai power outlet untuk mengecas smartphone, cukup bingung karena tidak ada kompartemen untuk menaruhnya, terpaksa pakai kabel panjang dan masukkan ke kantong jaket atau di bagasi.

Buat membawa barang misal belanjaan, di tengah bawah setang ada gantungan.

Jika butuh tempat lebih lega, ada bagasi luas di bawah jok, kapasitasnya 25 liter atau setara dengan Aerox 155.

Ini juga salah satu fitur yang membuat FreeGo amazing. Lega banget dan dapat menampung sebuah helm full face, lengkap dengan perangkat berkendara lainnya, seperti jas hujan.

Fitur unggulan lainnya pada tipe S ABS ini Smart Key atau keyless lengkap dengan answer back system.

Khas keyless Yamaha yang interaktif, misal lupa memutar kenop ke off dan anak kunci menjauh, maka ada bunyi peringatan bip-bip. Terdapat juga Smart Lock dan Stand Side Switch.

Ada pula ABS 1 channel, yang mana saat musim hujan begini fungsinya sangat terasa, terutama ketika melakukan hard braking di jalan basah jadi enggak perlu takut slip. Kinerjanya cukup halus, enggak mengagetkan jari kanan.

Meski FreeGo tampak kecil tapi amazing-nya joknya panjang mencapai 895 mm! Untuk berboncengan sangat lega.

Tinggi joknya hanya 778 mm tapi permukaannya lebar, karenanya pengendara berpostur 170 cm bisa dengan mudah menapakkan kaki. Tapi kalau kedua kaki yang turun masih agak jinjit.

Selain itu, joknya punya busa yang cukup tebal dan empuk. Sayang kulit joknya terasa licin dan kaku nih.

Deknya juga terbilang luas, untuk ukuran sepatu 42 masih leluasa untuk berpindah posisi supaya tidak cepat pegal.

Setangnya punya bentuk yang tidak terlalu menekuk ke dalam sehingga berkesan lebar, tapi untuk bermacet-macetan masih aman tanpa khawatir menyenggol kendaraan lain.

Efek baiknya handling jadi lebih ringan karena setang lebar ini.

Posisinya segitiga berkendara yang dihasilkan jadi nyaman, karena didapat dari setang cukup tinggi, jarak jok dan dek cukup jauh, sehingga berkendara dalam waktu lama yang mudah pegal.

Kaki-kakinya menggunakan pelek ring 12 inci dengan lebar 2.50×12 depan dibalut ban 100/90-12 dan lebar 2.75×12 belakang dengan ban 110/70-12 yang sudah tubeless.

Dengan ban lebar dan profil membulat, karakter handling dari skutik berbobot 100 kg ini jadi mantap tapi masih lincah.

Untuk melahap tikungan atau meliuk di kemacetan enteng dan nurut banget, gak perlu ragu dan tidak perlu banyak tenaga untuk mengendalikan FreeGo ini.

Karakter kedua suspensinya juga menyumbang kenyamanan. Baik depan depan maupun belakang terbilang empuk.

Asyiknya tetap stabil ketika dipakai melahap tikungan dengan cepat, karakter mirip dengan Lexi.

Cuma kalau dipaksa menghajar polisi tidur, ternyata yang depan mudah mentok atau bottoming.

Performa

Mesin yang dipakai FreeGo ini baru, 125 cc Blue Core berpendingin udara dengan piston 52,4 mm dan stroke 57,4 mm, perbandingan kompresi 9,5:1.

Mirip dengan mesin Mio series tapi di FreeGo sudah pakai Smart Motor Generator (SMG) sebagai pengganti dinamo starter konvensional, sehingga lebih senyap.

Klaim tenaga maksimalnya 9,3 dk di 8.000 rpm dan torsi 9,5 Nm di 5.500 rpm.

Karakternya responsif, sesuai dengan bukaan gas. Mirip dengan Mio M3 atau Mio Z yang tenaganya merata mulai dari bawah hingga atas, jadi gak perlu takut kehilangan moment tenaga ketika akan menyalip kendaraan.

Bagaimana akselerasinya? Tentu dites pakai Racelogic. Hasilnya untuk mencapai 0-60 km/jam dibutuhkan waktu 6,7 detik, lalu 0-80 km/jam 12,3 detik.

Sedangkan jarak 0-201 meter digapai dalam 13,6 detik. Cukup baik tapi enggak istimewa.

Untuk top speed di spidometer muncul angka 106 km/jam sedangkan di Racelogic 100,9 km/jam. Data lengkapnya bisa lihat di tabel.

Mesinnya minim getaran, cuma dari CVT ada sedikit gredek jika dalam posisi jalan perlahan dengan sedikit bukaan gas, misal saat merayap di kemacetan.

Lalu terdengar sedikit suara ngorok ketika selongsong gas dibuka. Tapi yang terakhir ini enggak mengganggu sih, kesannya malah sporty.

Fitur SSS (Stop & Start System) di FreeGo ini beda dengan di Aerox 155, di mana mesin dapat mati dalam 0 second atau 5 second.

Kalau di FreeGo ternyata 1,5 detik atau 5 detik tergantung gaya berkendara. Saat jalan santai mesin mati setelah 5 detik, ketika agresif cuma 1,5 detik.

Konsumsi Bensin

Konsumsi bahan bakar saat GridOto melakukan pengetesan, menggunakan bensin RON 92 dengan metode full to full, dilakukan beberapa kali dan dihitung rata-ratanya. Kondisi jalan yang dilalui beragam. Hasilnya didapat rata-rata 41,3 km/liter.

Data Spesifikasi

Tipe Mesin: Air Cooled 4-Stroke,SOHC
Susunan Silinder: Single Cylinder
Diameter x Langkah: 52,4 x 57,9 mm
Perbandingan Kompresi: 9,5:1
Volume Silinder: 125 cc
Daya Maksimum: 9,3 dk/8.000 rpm
Torsi Maksimum: 9,5 Nm/5.500 rpm
Sistem Starter: Electric & Kick Starter (Standart)
Sistem Pelumasan: Wet Sump
Kapasitas Oli Mesin: Total = 0,84 L ; Berkala = 0,80 L
Sistem Bahan Bakar: Fuel Injection
Tipe Kopling: Single dry clutch
Tipe Transmisi: Full Automatic
P x L x T: 1.905 x 690 x 1.100 mm
Jarak Sumbu Roda: 1.275 mm
Tinggi Tempat Duduk: 778 mm
Berat Isi: 100 Kg
Kapasitas Tangki Bensin: 4,2 L
Tipe Rangka: Underbone
Suspensi Depan: Telescopic Fork
Suspensi Belakang: Unit Swing
Ban Depan: 100/90 – 12M/C 59J – Tubeless
Ban Belakang: 110/90-12M/C 64L – Tubeless
Rem Depan: Single Disc Brake
Rem Belakang : Drum Brake
Sistem Pengapian: TCI / Transistor
Battery: YTZ7V
Tipe Busi: CR6HSA