MOJOKERTO, FaktualNews.co- Siapa sangka bila gunungan sampah bisa menghasilkan uang dolar, emas hingga berlian. Begitulah gambaran bila anda memasuki Dusun Kali Tengah, Desa Bangun, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, Jatim.
Sampah, biasanya dianggap banyak orang sebagai benda ataupun sesuatu yang sudah tak layak. Apalagi jika melihat gunugan sampah yang mengeluarkan bau menyengat di sekeliling kita.
Namun pemandangan itu tidak berlaku bila memasuki Dusun Kali Tengah, Desa Bangun, kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto. Tumpukan sampah terlihat menggunung di beberapa rumah dan lahan kosong milik warga.
Beberapa warga terlihat melakukan aktivitas pembakaran sampah. Sebagian warga lainnya terlihat sibuk memilah-milah sampah plastik yang menumpuk itu. Ada yang memilah sampah di teras rumah, ada pula yang memilah di puncak tumpukan sampah setinggi sekitar 3 meter secara bersama-sama.
Sebagian besar warga Desa Bangun, memang menggantungkan hidupnya pada tumpukan sampah. Bagi mereka, sampah adalah sebuah berkah dan ladang rezeki.
Di dalam tumpukan sampah tersebut, mereka mencari barang-barang bekas yang bernilai ekonomis di antaranya tembaga, aluminium, dan tempat plastik. Namun, jika beruntung, mereka bisa mendapatkan harta karun.
Harta karun itu berupa cincin, gelang, dan kalung emas. Bahkan, mereka juga menemukan uang kertas dari berbagai negara hingga berlian.
Salah satu warga bernama Riwayati misalnya, dia pernah mendapatkan cincin emas dengan berat sekitar 7 gram dan kalung emas. Namun, kondisi dua harta karun tersebut tak sempurna saat mengais tumpukan sampah.
“Saya pernah menemukan kalung emas dan cincin, namun dalam kondisi patah atau putus. Saya jual dengan harga Rp 300.000. dan juga pernah mendapatkan berlian,” katanya Sabtu (12/1/2019).
Dirinya juga mengaku dalam seminggu pernah mendapatkan uang dollar pecahan 20, 50, dan 100. ” uangnya saya tukar kepada seorang pengepul atau kolektor dan dibeli dengan harga Rp 3.500.000,”imbuhnya.
Meski demikian, ibu dua anak ini, tidak lantas dalam satu minggu selalu mendapatkan harta karun berupa emas dan uang juga berlian. Tak jarang dia mengalami kerugian karena tidak mendapatkan emas, uang dolar, dan beberapa sampah lain yang laik jual.
Menurut Riwayati, sampah-sampah yang di pilahnya ini, sebenarnya tidak secara cuma-cuma didapatkan. Melainkan dibeli dari pabrik dengan harga Rp 300 ribu per truck, dan Rp 150 ribu satu pickup.
“Kalau tidak menemukan barang-barang yang berharga ya jelas saya rugi. Biasanya kalau tidak ada barang bagus, sampah plastik itu saya jual lagi ke pabrik tahu dan kerupuk seharga Rp 85.000, ruginya Rp 215 ribu,” paparnya.
Hal senada juga di katakan Sulyono seorang pengepul sampah asal Desa Bangun, dirinya membenarkan jika dia sering menerima uang dollar dan perhiasan emas dari warga.
“Paling banyak saya pernah mendapat perhiasan emas seberat 40 gram dalam sebulan. Bahkan, saya juga pernah menerima jam Rolex dan berlian seharga Rp 26.000.000 dari warga hasil dari memilah sampah,” tuturnya.
Saat di singgung barang barang yang di dapat dari warga, ia pun tak mengelak, dirinya menegaskan, bahwasanya sebagian barang dari warga masih di simpan, dan sebagian barang berharga lain sudah di jual.
Saat ini dia hanya menyimpan beberapa uang dari berbagai daerah diantaranya Kanada, Amerika, Inggris, Oman, dan Kwait.
“Uang dari berbagai negara ini dalam kondisi sobek 60 persen, dan uang itu masih laku ditukarkan. Saya juga mendapat uang langka pecahan 2 Dollar keluaran 1917. Pernah ditawar Rp 17.000.000 oleh kolektor tapi tidak saya berikan,” pungkasnya.