SITUBONDO, FaktuaNews.co – Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Tanjung Rejo, Desa Tanjung Glugur, Kecamatan Mangaran, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, KHR Abdullah Faqih Ghufron, meninggal dunia pada usia 59 tahun.
Kiai Faqih yang juga sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Situbondo, menghembuskan nafas terakhirnya pada Sabtu (12/1/2019) sekitar pukul 22.00 WIB, di ruang VIP RSU dr Abdoer Rahem, Situbondo, akibat menderita diabetes dan paru-paru yang dideritanya kambuh.
Kiai Faqih yang juga pernah maju sebagai Calon Bupati (Cabup), pada Pilkada Situbondo tahun 2015 lalu itu, meninggal dunia pada saat menggelar kegiatan haul majemuk pendiri dan pengasuh pertama Ponpes Tanjung Rejo, yakni almarhum KHR Ghufron Ali Imrony, yang juga ayahanda almarhum Kiai Faqih Ghufron.
Kabar wafatnya Kiai Faqih mengejutkan para santri, alumni dan simpatisan Ponpes Tanjung Rejo, Desa Tanjung Glugur, Kecamatan Mangaran, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Pasalnya, pada saat yang bersamaan, Ponpes Tanjung Rejo, menggelar kegiatan haul majemuk KHR Ghufron Ali Imrony, selaku pendiri dan pengasuh pertama Ponpes Tanjung Rejo.
Pantauan FaktualNews.co di lapangan, ribuan pelayat memadati halaman Masjid dilingkungan Ponpes Tanjung Rejo. Mereka melakukan shalat jenazah berjamaah. Bahkan, mereka juga ikut mengantarkan Kiai Faqih ke tempat persitirahatan terakhirnya.
Kiai Faqih dimakamkan pada Minggu (13/1/2019) sekitar pukul 07.30 WIB di kompleks pemakaman keluarga besar Ponpes Tanjung Rejo, di sebelah barat Masjid dilingkungan Ponpes. Tak hanya kalangan santri dan kaum muslimin, sejumlah kiai dan para habaib, juga turut menghadiri proses pemakaman Kiai Faqih Ghufron.
Bahkan, sejumah pejabat dilingkungan Pemkab Situbondo, dan H Atok Illah, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Situbondo dan Kasi Pontren, juga ikut menghadiri prosesi pemakaman Kiai Faqih.
Sementara itu, salah seorang adik almarhum Kiai Faqih, yakni Gus Fahmi mengatakan, dirinya mewakili keluarga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat maupun para alim ulama yang menyiapkan mulai pemandian hingga ke pemakaman.”Kami juga menyampaikan permohonan maaf apabila almarhum ada khilaf semasa hidup,”kata Gus Fahmi.