FaktualNews.co

Desa Sadengrejo Pasuruan Terendam Banjir, Akses Ekonomi Lumpuh

Peristiwa     Dibaca : 1079 kali Penulis:
Desa Sadengrejo Pasuruan Terendam Banjir, Akses Ekonomi Lumpuh
FaktualNews.co/Abdul Aziz/
Kondisi empat dusun di Desa Sadengrejo, yang terendam banjir

PASURUAN, FaktualNews.co – Hujan yang melanda wilayah Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, sejak Senin (14/1/2019) petang, membuat sedikitnya empat dusun berada di Desa Sadengrejo, terendam banjir. Ketinggian banjir yang mencapai 1,5 meter tersebut, menimbulkan akses ekonomi lumpuh. Bahkan desa ini nyaris terisolir karena akses jalan desa ikut terendam.

Tak hanya itu, akibat luapan sungai di desa setempat, proses belajar mengajar ikut terganggu. Dikabarkan SDN I Sadengrejo terpaksa tidak ada siswanya, lantaran sebagian besar rumah mereka tergenang air setinggi lutut orang desa. “Hujan turun mulai maghrib kemarin, air setinggi paha orang desa, hingga saat ini gak surut,” ujar Taufiq, seorang warga, Selasa (15/1/2019).

Menurutnya jalanan desa semuanya tergenang banjir hingga ke areal sawah. Sehingga dirinya dan warga korban banjir tak bisa beraktivitas seperti biasanya. “Terpaksa anak-anak saya tak izinkan bersekolah karena jalan gak bisa dilalui. Masalahnya airnya sudah mencapai 1 meter. Saya hanya mengutamakan keselamatan,” urainya.

Terpaksa warga yang menjadi korban banjir harus bekerja keras untuk menyelamatkan barang-barangnya khawatir banjir akan lebih parah lagi. “Beruntung hujan semalaman cepat reda. Kalau tidak mungkin rumah warga banyak tenggelam karena air banjir sulit surutnya gak seperti tahun sebelumnya,” tambah Abdullah, warga Dusun Sadeng.

Banjir itu disebut warga bisa bertahan hingga 2-3 hari ke depan, karena gorong-gorong dan drainase sudah tak mampu lagi menampung debit banjir. “Saat ini banjir memang susah surut karena saluran irigasi desa tak maksimal lagi, sejak adanya pembangunan Tol Gempol-Pasuruan (Gempas),” papar Hudan Dardiri, tokoh pemuda Sadengrejo, pada FaktualNews.co.

Hudan menjelaskan bahwa pihakya telah berupaya untuk meminta perbaikan atas saluran irigasi dan perdalaman saluran box culvert. Namun tak pernah digubris oleh pihak pelaksana pembangunan proyek Tol Gempas. “Sejak adanya tol ini, banjir sering mampet dan merugikan warga. Kalau belum ada tol, banjir seperti saat ini, paling lama hanya 6-7 jam sudah surut,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin