PONOROGO, FaktualNews.co – Pencarian tiga santri Pondok Hudatul Muna, Kelurahan Brotonegaran, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, yang tenggelam di Sungai Tempuran, Ponorogo, kembali dilanjutkan, Selasa (15/1/2019) pagi.
Tim gabungan dari berbagai unsur, yakni Basarnas Pos SAR Trenggalek, BPBD Ponorogo, Tagana, SAR MTA, dan unsur lainnya sedari pagi sudah berada di lokasi guna melakukan pencarian tiga santri yang tenggelam dan saat ini belum ditemukan.
“Pencarian kita lakukan dengan menggunakan satu unit perahu viber, satu unit perahu karet. Titik pencarian masih kita fokuskan di titik awal,” ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo, Setyo Budiono, dalam rilis yang diterima redaksi FaktualNews.co, Selasa (15/1/2019).
Sebenarnya, ada empat santri yang tenggelam saat mandi di sungai tersebut. Satu santri yakni Miftahhul Huda, (14), siswa kelas 2 Mts asal Dukuh Tawang, RT/RW 001/007, Desa Wonodadi Kulon, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan, ditemukan meninggal dunia sekira pukul 17.30 WIB. Sedangkan tiga siswa lainnya belum ditemukan.
Menurutnya, kejadian nahas tersebut bermula saat lima orang santri mandi di sungai tersebut saat jam istirahat sekolah. Sayangnya, beberapa diantaranya santri itu tidak mahir berenang. Hingga akhirnya empat orang santri tenggelam. Sedangkan satu santri atas nama Muhtaroh Habib selamat dari insiden nahas itu.
Hingga akhirnya, informasi tersebut dilaporkan ke BPBD Kabupaten Ponorogo. Petugas pun langsung menuju ke lokasi guna melakukan pencarian. Dibantu berbagai unsur, mulai dari kepolisian dan TNI, serta TRC Ponorogo, satu santri berhasil ditemukan, sedangkan tiga santri lainnya dalam pencarian.