Pendidikan

Minim Guru, Siswa SDN Tegalwaru Jember Sering Pulang Awal

JEMBER, FaktualNews.co – Kondisi di SDN Tegalwaru 4 yang kekurangan guru, dan hanya ada dua orang yang berstatus PNS menjabat sebagai seorang guru kelas, menjadi persoalan tersendiri bagi proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar). Sehingga untuk teknik mengajar yang dilakukan, adalah dengan duduk di depan pintu kelas, sembari mengawasi siswanya di dalam kelas.

Kepala SDN Tegalwaru 4 Tri Hastuti menyampaikan, saat dirinya mengajar, pintu kelas dibuka, dan dirinya duduk di pintu kelas. Itu untuk mengawasi siswa di ruang sebelahnya. “Repot memang, saya duduk di tengah-tengah (pintu ruangan), mengawasi kelas sebelahnya, karena jika tidak akan ramai (gaduh, red),” kata Tri saat dikonfirmasi sejulah media di sekolahnya, Rabu (16/1/2019).

Ia menyampaikan, pembagian tiap-tiap ruangan kelas pun sudah diatur sedemikian rupa. Agar tetap bisa memberikan pelayanan mengajar kepada anak didiknya. “Ruangan paling timur ditempati Kelas 1, 2, 3, kemudian ruang tengah kelas 4 dan 5, kemudian ruang paling barat khusus untuk kelas 6 persiapan ujian jadi tidak digabung agar lebih konsen,” sebutnya.

Dengan kondisi tersebut, pihaknya berharap pemerintah daerah bisa memberikan perhatian serius terkait persoalan kekurangan guru yang ada di SDN Tegalwaru 4 tersebut.

“Harapan saya tidak muluk-muluk, kalau sekolah kami tidak bisa di regrouping (dilakukan penggabungan dengan lembaga sekolah lain, karena jumlah siswa yang sedikit). Saya minta 2 atau 3 guru saja sudah, supaya lembaga ini berjalan. Kalau hanya berdua, rekan saya sakit, saya terpaksa mengajar 6 kelas sendirian,” ungkapnya.

Selain itu, kata Tri, saat ada kegiatan rapat di Dinas Pendidikan atau di tenpat lain, pihaknya kesulitan untuk mengawasi anak-anak didiknya. “Sehingga dengan terpaksa kami pulangkan belajar di rumah. Lah bagaimana? Kalau tidak dipulangkan, terus ada yang gelut (berantem, red), siapa yang tanggung jawab,” tukasnya.

“Kalau jadwal pulang umumnya, ya jam 12 siang itu. Kalau ada rapat biasanya jam 11 baru dipulangkan,” sambungnya.

Sementara itu saat dikonfirmasi terpisah, Siswa Kelas 4 di SDN Tegalwaru 4 Muhammad Farel mengaku ingin memiliki guru pengajar yang benar-benar memberikan ilmu sesuai dengan kemampuannya. “Kalau meilhat Bu Tri dan Pak Hasan kasihan riwa riwi pindah-pindah. Saya ingin punya guru yang benar. Karena saya harus belajar dengan baik,” kata Farel.