JOMBANG, FaktualNews.co – Polisi masih menyelidiki, kasus tewasnya Endang Pujiastutik alias Nely (75), yang jasadnya ditemukan membusuk. Warga Desa/Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang itu, tewas dalam kondisi tangan erikat dan mulut terlakban.
Kasat Reskrim Polres Jombang, AKP Azi Pratas Guspitu, mengungkapkan dugaan motif pembunuhan yang terjadi kepada Nely, diduga karena pelaku ingin menguasai barang milik korban
Namun, AKP Azi Pratas Guspitu menjelaskan bahwa hal tersebut masih menjadi dugaan sementara. Karena proses penyelidikan masih dilakukan oleh Satreskrim Polres Jombang
“Saat ini jenazah korban sudah kita lakukan otopsi, untuk dugaan sementara motif pelaku ingin menguasai barang yang dimiliki oleh korban, karena dalam tas korban ada uang yang diambil oleh pelaku itu. Ini dari hasil penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara (TKP) yang sudah dilaksanakn kepolisian,” ujar AKP Azi Pratas Guspitu, Kamis (17/1/2019)
Masih menurut Azi, pihaknya masih melakukan penyelidikan guna menemukan pelaku. Saat ini, sejumlah orang saksi sudah dimintai keterangan oleh polisi.
“Gambaran pelaku saat ini masih kita dalami, untuk lebih jelasnya masih belum bisa kita sampaikan. Kemungkinan masih orang dekat dari korban,” tuturnya.
Mengenai saksi-saksi yang sudah dimintai keterangan, Azi menyebut sejumlah pihak. Seperti anak korban, keluarga korban dan teman dekat korban.
“Sementara ini ada 5 orang saksi yang sudah kami mintai keterangan, antara lain anak korban, keluarga korban dan teman dekat korban,” pungkasnya. (17/1/2019)
Sebelumnya diberitakan, pihak keluarga meminta Polisi mengungkap kematian Endang Pujiastutik alias Nely (75), warga Desa/Kecamatan Peterongan, dengan kondisi tangan erikat dan mulut terlakban.
Anak kandung korban, HC (40), mengatakan peristiwa yang menimpa orang tuanya tersebut sangat sadis. “Semoga polisi cepat mengungkap pelakunya,” kata anak kedua korban ini.
“Saya juga sudah dimintai keterangan oleh polisi, dan beberapa saksi lainnya,” tutur HC.
Nely ditemukan sudah membusuk dan dikerubuti belatung. Sudah begitu, kondisi tangan korban terikat dan mulut dilakban. Diduga mayat tersebut merupakan korban pembunuhan.
Mayat korban pertama kali diketemukan oleh Johanes (52) warga Surabaya, dan Harjono (67), warga jalan Pajajaran, Malang. Ketika itu kedua orang tersebut mendatangi rumah korban untuk bertamu. Awalnya, dua saksi itu memanggil korban berkali-kali, namun tak ada jawaban.
Setelah melihat ke dalam rumah, keduanya cukup kaget karena sang tuan rumah tergeletak di lantai dalam kondisi tubuh sudah membusuk dikerubuti belatung. Kedua tangan korban terikat dan mulutnya tertutup lakban.