Kesehatan

Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Madiun, Dua Meninggal

MADIUN, FaktualNews.co – Selama dalam bulan Januari 2019 ini. Sebanyak dua desa di Kecamatan Gemarang dan Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, terdapat penderita demam berdarah dengue (DBD) meninggal dunia. Guna menekan penderita DBD, Dinas Kesehatan setempat melakukan fogging dan pemberian abate, agar mampu menekan perkembangan nyamuk Aedes Aegypti.

Dari data yang diperoleh, korban DBD meninggal pertama yang meningga adalah Masyudi (59) warga Desa Durenan, Kecamatan Gemarang, yang menjabat sebagai Kepala Sekolah Dasar. Korban kedua Dinar Ahmad Ibrahim (11) asal Desa Sukosari, Kecamatan Dagangan.

“Kami dalam berbagai kesempatan meminta kepada masyarakat, jika ada penderita demam dalam dua hari belum turun, segera bawa ke pusat kesehatan terdekat,” jelas Agung Tri Widodo Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Madiun, Kamis (17/1/2019)

Dikatakan, dalam Januari 2019 ini terdapat sebanyak 46 kasus DBD dengan dua pasien meninggal dunia. Sedangkan tahun 2018 lalu terdapat sebanyak 124 kasus DBD dengan satu pasien meninggal dunia. Pasien DBD dibawa ke Puskesmas dan dirujuk ke rumah sakit dalam kondisi parah.

“Maka dari itu, jika ada gejala awal seperti demam tinggi tidak kunjung turun dalam dua hari, segera dibawa ke Puskesmas, atau ke tempat berobat lainnya, “tandasnya.

Ditambahkan, fogging sudah dilakukan pada 40 titik atau terdapat pasien DBD. Gerakan fogging masih dirasakan kurang maksimal. Karena itu, perlu dilakukan juga Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan lingkungan bersih. Fogging hanya membunuh nyamuk saja, tidak mematikan jentik hingga masih diperlukan langkah lain dalam menekan sesi maksimal perkembangan nyamuk Aedes Aegypti.

“Kondisi pancaroba seperti saat ini, memudahkan perkembangan nyamuk Aedes Aegypti. Waspadai juga bak kamar mandi, penampungan air lain untuk tidak terbuka atau ditutup, timbun barang potensi menjadi sarang nyamuk. Ditunjang lingkungan bersih, perkembangan nyamuk Aedes Aegypti bisa ditekan,”pungkas Agung. (Basuki)