FaktualNews.co

Puluhan Ribu Pemegang KIS di Situbondo Warga Mampu

Kesehatan     Dibaca : 1657 kali Penulis:
Puluhan Ribu Pemegang KIS di Situbondo Warga Mampu
FaktualNews.co/Ilustrasi/
Ilustrasi, Kartu Indonesia Sehat

SITUBONDO, FaktualNews.co – Sekitar 50 persen lebih pemegang Kartu Indonesia Sehat (KIS) di Kabupaten Situbondo. Diduga kuat bukan warga Kabupaten Situbondo. Itu terjadi lanaran Nomor Induk Kependudukan (NIK) mereka tidak terdeteksi ketika dikroscek oleh Pemkab Situbondo.

Wakil Bupati Situbondo Yoyok Mulyadi mengatakan, jika separuh lebih pemegang kartu KIS di Situbondo itu, diketahui bukan warga Kabupaten Situbondo.

“Sebab, saat data pemegang kartu KIS, setelah disandingkan dengan data lokal daerah, namanya Angka Kemiskinan Partisipatif (AKP), dan kita kroscek ke lapangan, kita menemukan sebanyak 99.364 jiwa datanya tidak valid,” ujar Wakil Bupati Situbondo, Yoyok Mulyadi.

Yoyok menjelaskan, jika data pemegang kartu KIS di Situbondo tidak valid, karena Nomor Induk Kependudukan (NIK) pemegang KIS tidak terbaca. Selain itu, pemegang KIS juga berasal dari keluarga mampu. Akibat dari amburadulnya data ini, negara dirugikan Rp27.424.464.000, karena pola distribusi yang kurang tepat.

“Data yang amburadul ini bisa dibenahi oleh Dinas Sosial (Dinsos). Sebab perbaruan data hanya bisa dilakukan oleh Dinsos melalui aplikasi Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial – Next Generation (SIKS-NG),” terang Yoyok.

Pria yang akrab dipanggil Yoyok menambahkan, hingga kini, Dinas Sosial (Dinsos) Pemkab Situbondo belum melaporkan hasil verifikasi dan validasi data. Padahal, data pemegang KIS yang amburadul ini sudah berlangsung lama dan tak kunjung diperbaiki.

“Jangan-jangan Dinsos belum bekerja, kalau begini kan kasihan warga kita yang miskin. Belum lagi uang negara yang terbuang percuma,” imbuh Wabup.

Diperoleh keterangan, berdasarkan data dari Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) Situbondo, pemegang kartu KIS di Kabupaten Situbondo mencapai 266.550 jiwa. Namun, sebanyak 168.650 jiwa diantaranya, dinyatakan tidak valid karena NIK tidak terbaca sebanyak 69.286 jiwa, dan 99.364 jiwa tidak efektif, karena berasal dari keluarga mampu.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin