MOJOKERTO, FaktualNews.co – Sembilan Kecamatan di wilayah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, dilanda bencana alam. Mulai banjir, tanah longsor, dan banjir bandang.
Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mojokerto serta data yang berhasil dihimpun Relawan LPBNU, tercatat di Kabupaten Mojokerto terdapat 9 Kecamatan yang terimbas. Diantaranya, Kecamatan Ngoro, Kecamatan Pungging, Kecamatan Bangsal, Kecamatan Kutorejo, Kecamatan Gondang, Kecamatan Pacet, Kecamatan Trawas, Kecamatan Delanggu dan Kecamatan Mojoanyar.
Untuk banjir di Kecamatan Ngoro terdapat di Desa Jasem dan Purwojati, Kecamatan Pungging berada di Desa Tunggalpager, Kecamatan Bangsal berada di Desa Jumeneng, serta di Kecamatan Mojoanyar berada di Desa Sadartengah, serta di Kecamatan Gondang berada di Desa Kalikatir lima rumah terendam air bercampur lumpur.
Selain itu, banjir juga sempat merendam 130 rumah di Dusun Kauman, Desa Bangsal dengan ketinggian 1 meter lebih dan 22 rumah di Dusun Ngijingan, Desa Purwojati. Sementara di desa lainnya, banjir hanya menggenangi jalan dan sawah sekitar 10 hektare.
Sementara untuk bencana tanah longsor terjadi di 3 Kecamatan. Salah satunya di Dusun Balaikambang, Desa Seloliman, Trawas. Material longsor berupa lumpur, bebatuan dan kayu menutup jalan antar dusun sepanjang 100 meter.
Longsor di sertai bebatuan juga merusak 2 kandang ternak dan 2 tiang listri. Dan di Kecamatan Ngoro yang mengakibatkan satu rumah warga rusak parah, kandang kambing juga sebuah truck tertimbun material longsor dan banjir bandang, serta di Pacet Area persawahan longsor menerjang permukiman penduduk yang jaraknya sekitar 200 meter di bawahnya. Material longsor merusak 3 rumah warga dan mengakibatkan 1 orang cedera.
Dan untuk banjir bandang terjadi di kecamatan Kutorejo, tepatnya di Di Desa Kertosari, Desa Jiyu dan Desa Gedangan. Di kecamatan Kutorejo banjir bandang menghanyutkan 2 warung, 5 rumah, puluhan rumah rusak rusak, tembok sebuah toko, pagar 2 rumah, memutus jembatan antar desa, serta menyeret 5 sepeda motor, 10 karung gabah dan 5 karung pupuk, berbagai barang perabotan rumah, 1 mobil, tempat parkir dan tandon air sebuah masjid, serta pagar jembatan.
Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto, Muhammad Zaini, mengatakan bencana alam, mulai dari banjir, tanah longsor, hingga banjir bandang dirinya memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
“Tidak ada korban jiwa, kami sudah datangkan alat berat untuk pembersihan longsor maupun banjir bandang di Kecamatan Ngoro, Trawas dan juga Kutorejo,” tuturnya, Sabtu (19/1/2019).
Zaini juga menyebutkan, jika penyebab utama Banjir bandang dan tanah longsor menerjang wilayah Kabupaten Mojokerto, Jumat (18/1/2019) malam Di akibatkan, hujan lebat yang mengguyur wilayah kabupaten Mojokerto secara terus menerus.
“Selama tiga hari penuh, hujan dengan intensitas tinggi terus mengguyur wilayah atas, di tambah gunung penanggungan gundul akibat terbakar pada saat musim kemarau panjang pada bulan yang lalu,” ungkapnya.
Kata Zaini, sehingga hal itu memicu datangnya longsor. “Tanahnya juga gembira, sehingga saat turun hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan bencana,” pungkasnya.