Peristiwa

9 Kabupaten di Jawa Timur Dilanda Bencana Banjir

SURABAYA, FaktualNews.co – Hujan yang terus mengguyur sebagian besar wilayah di Jawa Timur empat hari belakangan ini, mengakibatkan beberapa Kabupaten mengalami bencana banjir.

Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur, ada sekitar sembilan kabupaten yang mengalami bencana banjir. Meliputi, Gresik, Mojokerto, Pasuruan, Bojonegoro, Probolinggo, Ponorogo, Jombang, Pamekasan dan Sidoarjo.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Timur, Suban Wahyudiono menuturkan, dari 38 kabupaten atau kota yang ada di Jawa Timur. Sembilan diantaranya saat ini mengalami bencana banjir.

“Jadi, mulai tanggal 18 (Jumat, 18/1/2019) kemarin itu, memang hujannya itu cukup tinggi. Jadi yang terdampak itu laporan ke saya ada 8 ditambah yang terakhir kemarin itu Sidoarjo,” ujar Suban Wahyudiono, Senin (21/9/2019).

Beruntung, sejauh ini bencana banjir yang melanda sejumlah daerah di Jawa Timur, tidak ada masyarakat yang mengungsi maupun yang menjadi korban jiwa. Namun, pihaknya bersama dinas terkait memastikan akan tetap bersiap siaga di sejumlah daerah rawan banjir.

Suban menjelaskan, dari kajian resiko bencana, Jawa Timur memang termasuk wilayah beriklim tropis yang rawan terjadi bencana, baik pada saat musim kemarau maupun musim hujan. Ia menyebut, ada 12 bencana yang rawan terjadi. Salah satunya banjir dan angin puting beliung.

“Dari 38 kabupaten kota yang sesuai kajian itu, ada 22 daerah rawan banjir,” katanya.

Oleh karena itu, jauh sebelum memasuki musim hujan. Gubernur Soekarwo telah mengeluarkan surat himbauan tertanggal 15 Oktober 2018 bagi pimpinan kepala daerah mulai Bupati hingga Kepala Desa atau Lurah. Untuk meningkatkan koordinasi dan menyiapkan langkah-langkah teknis dalam rangka kesiapsiagaan di daerah rawan bencana, khususnya menghadapi bencana di musim hujan.

“Yang pertama untuk pemeriksaan sarana prasarana kemudian meningkatkan sistem pelaporan koordinasi, dan mendirikan posko-posko memberdayakan komunitas masyarakat di daerah rawan bencana,” lanjutnya.

Bukan hanya itu, pihaknya menegaskan bahwa Pemprov Jatim juga telah menganalisa penyebab teknis terjadinya bencana banjir, seperti yang terjadi di Kabupaten Sidoarjo. Hasilnya, kata Suban, Sidoarjo perlu melakukan pembenahan sistem drainase serta sungai-sungai yang ada di Sidoarjo, begitu juga dengan wilayah lain seperti Gresik dan Pasuruan.