FaktualNews.co

Banjir Bandang dan Longsor di Mojokerto Sisakan Trauma

Peristiwa     Dibaca : 1586 kali Penulis:
Banjir Bandang dan Longsor di Mojokerto Sisakan Trauma
FaktualNews.co/Amanullah/
Sisa banjir bandang di Mojokerto.

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Tiga hari pasca tanah longsor dan banjir bandang yang menerjang 8 Kecamatan di Kabupaten Mojokerto, membuat sejumlah warga terdampak trauma. Hingga kini, mereka masih terbayang-bayang detik-detik kejadian itu, sampai mereka masih enggan menempati rumahnya.

Seperti yang dialami, Abdul Rozak misalnya, warga Dusun Watusari, Desa Watonmas Jedong, Ngoro, Kabupaten Mojokerto memilih untuk tinggal di rumah sanak saudara yang tak jauh dari tempat tinggalnya. Sebab, sang istri Legini (45) masih trauma berat.

“Untuk sementara waktu saya dan istri tidak menempati rumah itu. Karena istri saya trauma,” ungkapnya, Senin (21/1/2019).

Kata Rozak, saat kejadian istri saat kejadian di rumah hanya ada sang istri yang saat itu sedang mandi. Tiba tiba sekiranya pukul 17.30 WIB sore, tiba-tiba terdengar suara gemuruh dari atas lereng gunung penanggungan.

Beruntung, lanjut istrinya selamat dari marah bahaya longsor di sertai banjir bandang. Rozak lantas memegang tangan sang istri, beruntung longsong berhenti dan nyawa sang istri selamat. “Kalau gak berhenti ya entah, bagaimana nasib istri saya,” tuturnya.

Hal senada juga diungkapkan Suyitno, warga Dusun Jatisari, Gedangan, Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, sangking traumanya, dia sampai tidak bisa tidur. Selain itu juga dirinya takut apabila terjadi banjir susulan.

“Saya tidak bisa tidur karena trauma, mata saya pun memerah. Karena saya masih ingat persis ketika air menerjang Dusun. Saya tidak tidur, karena takut apabila terjadi banjir susulan saat malam atau dini hari,” kata, kepada FaktualNews.co, Senin (21/1/2019).

“Jelas, saya trauma. Karena baru pertama mengalami banjir bandang,” imbuh Suyitno.

Sementara, Munir menambahkan, dirinya takut apabila bernasib sama dengan saudaranya Masbuchin (48). Mobil Masbuchin terseret banjir bandang hingga 500 meter. Ketika ditemukan, mobil Masbuchin sudah dalam kondisi rusak parah.

“Mobil saya masih berada di samping rumah. Saya belum mengamankan karena tembok semi permanen tetangga roboh, tidak ada akses ke luar. Saya khawatir apabila ada banjir susulan. Semoga tidak terjadi,” terangnya.

Para korban berharap setah kejadian banjir bandang maupun longsor yang menerjang 8 kecamatan yang mengakibatkan banyak matrial rusak dan hanyut, pemerintah segera turun tangan untuk segera menyalurkan bantuan bagi para korban. Khusunya bagi warga yang rumahnya terhampar banjir bandang.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul