SUMENEP, FakttualNews.co – Kapal Basarnas KM SAR Widura 225 meluncur dari Tanjung Perak Surabaya untuk melakukan pencarian dan evakuasi nelayan asal Desa Gedugan, Pulau Giligenting, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Rabu (23/1/2019). Nelayan itu dikabarkan hilang pada Selasa 22 Januari 2019 sekitar pukul 12.00 WIB.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, A. Rahman Riadi menjelaskan, karena itu kewenangannya Basarnas. Pihaknya sudah melakukan koordinasi agar dilakukan proses pencarian. Saat ini tim SAR sudah berangkat dari Tanjung Perak Surabaya menuju lokasi sebelah timur pulau Gili Labak.
“Sekarang tim Sar sudah meluncur dari Tanjung Perak ke lokasi, menggunakan KM Sar Widura 225, sekitar 5-6 jam perjalanan ke timur pulau Gililabak,” terangnya, dihubungi melalui sambungan telepon.
Informasi yang diterima BPBD setempat, sedikitnya ada delapan personel tim SAR yang diterjunkan untuk melakukan pencarian nantinya. “Basarnas juga membawa tug boat, sekitar 8 orang personel yang dikerahkan,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, dua nelayan asal Desa Gedugan Kecamatan Giligenting, Sumenep, Madura, Jawa Timur, dikabarkan hilang di perairan sebelah tenggara Desa Gedugan, Selasa, (22 Januari 2019) sekitar pukul 12.00 WIB.
Dua nelayan malang tersebut masing masing adalah P. Dihasan (56) dan Buhasim (58), mereka diketahui berangkat untuk memancing ikan dari pelabuhan nelayan Dususn Lombi desa setempat sekira jam 16.30 WIB.
Di hari itu juga, dilakukan pencarian terhadap hilangnya dua nelayan asal pulau setempat, sedikitnya ada lima orang dalam satu perahu yang melakukan penyisiran di perairan terakhir nelayan tersebut berada, namun hasilnya nihil.
“Sekitar jam 19.00 WIB dilakukan pencarian oleh 5 orang dalam satu perahu, yang terdiri dari adik korban ditemani beberapa warga setempat lainnya,” terang Camat Giligenting Farid Wajdi.
Hingga hari kedua korban hilang, proses pencarian terus dilakukan walau tidak terlalu jauh mengingat mengingat kondisi cuaca angin kencang.
“Sampai dilaporkan hari ini kedua korban hilang, belum diketemukan dan yang melakukan pencarian tidak berani terlalu jauh mengingat kondisi cuaca angin kencang dan saat ini yang melakukan pencarian masih berada diseputaran pulau Gili Labak,” pungkasnya.