JOMBANG, FaktualNews.co – Lembaga Perlindungan Perempuan dan Anak (LPPA) menyoroti tingginya kasus kekerasan dan pelecehan seksual anak di Kabupaten Jombang, Jawa Timur yang notabene ditetapkan sebagai Kabupaten Layak Anak.
“Di awal tahun 2019, kasus kekerasan seksual masih saja tinggi. Yakni, kasus kekerasan seksual terhadap siswi SMP yang dilakukan oleh oknum driver ojek online GRAB. Serta pencabulan dan persetubuhan oknum guru PNS terhadap puluhan siswinya,” ujar Ketua LPPA Jombang, Mohammad Sholahuddin, Kamis (24/1/2019).
Meningkatnya angka kekerasan seksual terhadap anak yang terjadi di Kabupaten Jombang, menurutnya menjadi tamparan keras bagi Pemkab setempat. Karena, tahun 2012 Kabupaten Jombang telah berhasil menerima penghargaan KLA Pratama. Tahun 2013, 2015 dan tahun 2017 berturut-turut bertahan sebagai Kabupaten Layak Anak kategori Madya.
Tahun 2018 Jombang menerima Penghargaan KLA dengan kategori Madya dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak.
“Kami prihatin dengan angka peningkatan kasus-kasus kekerasan terhadap anak (perempuan) di Kabupaten Jombang. Kasus kekerasan terhadap anak didominasi oleh kasus asusila yakni pencabulan dan persetubuhan, dengan kejadian ini harusnya semakin menambah semangat Pemkab Jombang untuk benar-benar bisa mewujudkan kondisi Kabupaten yang ramah, aman bagi anak,” tegas Sholahuddin.
Ia berharap penghargaan KLA tidak hanya dijadikan pajangan. Namun, harus benar-benar diimplementasikan, agar Jombang menjadi Kabupaten Layak Anak sesungguhnya.
“Kenyataanya kondisi kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Jombang, malah akan membuat malu kita,” imbuh Sholahuddin.
Dari data LPPA Jombang dalam kurun tahun 2017 hingga awal 2019 tingkat kekerasan seksual terhadap anak bertambah dibanding tahun sebelumnya. “Baru bulan Januari 2019 ini saja ada 5 perkara yang sudah ditangani polisi. Jadi kita dapat memprediksi pasti akan lebih tinggi lagi, mudah-mudahan ini menjadi evaluasi kita bersama bagaimana kedepan kita bisa menekan angka kekerasan seksual terhadap anak di Jombang,” pungkasnya.