SURABAYA, FaktualNews.co – Jelang Pemilu 2019, masyarakat gempar dengan beredarnya Tabloid Indonesia Barokah di sejumlah daerah. Semula, tabloid yang disinyalir menyudutkan salah satu Paslon Pilpres 2019 beredar di wilayah Jawa bagian barat dan tengah seperti Garut, Banten serta Blora.
Belakangan, media serupa juga ditemukan di sejumlah tempat di Jawa Timur. Salah satu Kabupaten Banyuwangi. Dari berbagai sumber disebut, ada tiga kecamatan di Kabupaten Banyuwangi telah mendapat kiriman paket Tabloid Indonesia Barokah. Yakni, Kecamatan Cluring, Kecamatan Sempu dan Kecamatan Banyuwangi.
Selain itu, tabloid tersebut juga beredar di Kota Mojokerto. Di Kota Onde-onde, Tabloid Indonesia Barokah di kirimkan melalui paket ke sembilan pondok pesantren.
Menanggapinya, Staf Hukum dan Penindakan yang juga selaku Humas Bawaslu Provinsi Jawa Timur, Tri Muda Ancas mengatakan pihaknya akan segera melakukan kajian terhadap permasalahan yang ada.
“Kami akan mengkajinya,” kata Ancas kepada media ini, Jumat (25/1/2019).
Hingga saat ini, pihaknya mengaku belum mengetahui secara langsung rupa serta isi Tabloid Indonesia Barokah yang salah satu halamannya memuat Laporan Utama berjudul ‘Reuni 212 : Kepentingan Umat atau Kepentingan Politik?’ tersebut.
“Kita belum, kami yang ada di provinsi belum mendapatkan,” lanjutnya.
Bawaslu Provinsi Jawa Timur mengetahui informasi peredaran Tabloid Barokah, yang dituding kubu Paslon Capres dan Cawapres 02 Prabowo-Sandi sebagai bentuk kampanye hitam jelang Pemilu 2019 itu dari Panwaslu yang ada di daerah. Pihaknya juga menegaskan belum menerima laporan dari masyarakat maupun kubu yang merasa dirugikan atas peredaran Tabloid Indonesia Barokah.
Namun, Bawaslu Provinsi Jawa Timur memastikan akan segera menyampaikan keterangan resmi supaya kasus peredaran Tabloid Indonesia Barokah tidak menimbulkan polemik.
“Tapi penanganannya nanti kita serahkan ke daerah masing-masing,” tutupnya.
Tabloid Indonesia Barokah diterbitkan, banyak yang menuding tabloid berjumlah 16 halaman itu merupakan alat propaganda politik menjelang Pileg dan Pilpres 2019.
Mengenai isinya, tabloid tersebut berisi 13 rubrik berita. Salah satu yang paling banyak disorot masyarakat adalah berita pada halaman 5 berupa Laporan Utama serta di halaman 6 berupa Laporan Khusus.
Selain berjudul ‘Reuni 212 : Kepentingan Umat atau Kepentingan Politik?’, pada Laporan Utama juga ditulis berita berjudul ‘Prabowo Marah, Media Dibelah’ Lead pada berita itu tertulis ‘Prabowo Subianto kembali berulah dengan marah-marah dan melontarkan pernyataan kontroversial.’
Kemudian isi beritanya adalah tentang tuduhan bahwa Prabowo punya kepentingan besar di balik reuni 212 pada 2 Desember 2018 lalu. Tuduhan itu ditunjukkan ketika dia marah-marah ke media yang dianggap mengecilkan jumlah peserta reuni 212.
Sedangkan pada rubrik Liputan Khusus, tabloid ini memuat artikel berjudul ‘Membohongi Publik untuk Kemenangan Politik?: Membongkar Strategi Semprotan Kebohongan.’ Artikel ini bercerita soal kasus-kasus hoaks yang melibatkan Ratna Sarumpaet dan Neno Warisma. Ada pula boks berisi ulasan Prabowo ditantang untuk menjadi imam salat, yang pernah dilontarkan bekas kader Partai Gerindra, La Nyalla.
Tabloid itu juga memuat berita tentang prestasi Jokowi yang berhasil membangun 1.000 balai latihan kerja di pondok pesantren. Selain itu, Jokowi memberikan bantuan beasiswa kepada 100 santri.
Sementara mengenai susunan redaksi dan alamat redaksi ada dua nama tercantum paling atas di susunan redaksi yakni Pemimpin Umum Moch Shaka Dzulkarnaen dan Pemimpin Redaksi Ichwanuddin. Serta dengan alamat redaksi tercantum di Jalan Haji Kerenkemi, Rawa Bacang, Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Bekasi.