SURABAYA, FaktualNews.co – Air pasokan dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Kota Surabaya, kembali dikeluhkan pelanggan. Sebab, warga menerima pasokan air yang keruh mirip air seduhan kopi susu. Tentu air dengan kondisi ini tidak laik digunakan untuk keperluan MCK, terlebih dikonsumsi.
“Air PDAM ini keruh, uang logam jika dimasukkan dalam air tidak kelihatan saking keruhnya. Ini bagaimana,” keluh Djoen. Warga Banyu Urip Lor, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya, Sabtu (26/1/2019).
Sambil sumpah serapah, Djoen bahkan merasa jijik menggunakan air tersebut untuk keperluan sehari-hari. Ia kemudian menyiarkan apa yang dialaminya tersebut ke akun media sosial miliknya.
Hal yang sama juga dialami Lukman. Warga Ketintang, Kota Surabaya. Air pasokan PDAM Surya Sembada yang dialirkan Lukman dari kran kamar mandi kedalam ember, tak ubahnya air kubangan berwarna coklat pekat.
“Ini dari tadi seperti ini, kalau di tempat lain saya kurang tahu,” kata Lukman.
Humas PDAM Surya Sembada Kota Surabaya, Agus Subagio mengakui jika air pasokan PDAM Surya Sembada Kota Surabaya ke pelanggan sempat keruh akibat kerusakan ratusan filter yang ada di Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM). Akan tetapi, hal itu terjadi pada akhir tahun lalu.
“Kalau yang tahun 2018 bulan apa itu memang sempat terjadi keluhan air keruh cukup banyak waktu itu. Dan sudah dilakukan perbaikan,” kata Agus.
Agus melanjutkan, PDAM Surya Sembada Kota Surabaya pun telah mengganti 192 segmen filter yang rusak di IPAM Ngagel. Sedangkan untuk IPAM yang berada di Karang Pilang, pihaknya menyampaikan baru memperbaiki 7 segmen filter dari 10 yang rusak.
” Tiga buah akan dilakukan perbaikan pada tahun anggaran 2019,” lanjutnya.
Pihaknya menduga, pasokan air PDAM Surya Sembada Kota Surabaya keruh akibat turbulensi saat proses suplai air ke pelanggan. Turbulensi disini dijelaskannya, yakni proses suplai air ke pelanggan sesaat setelah listrik PLN padam.
“Air keruh itu juga bisa terjadi akibat turbulensi, ketika padamnya instalasi. Itu bisa diakibatkan jika (listrik) PLN padam, maka instalasi kita juga ikut padam. Maka kita akan mengawali lagi untuk memproduksi (air),” jelasnya.
Saat mengawali proses suplai air ke pelanggan, akan terjadi tekanan kuat. Tekanan kuat inilah, menurutnya tidak menutup kemungkinan kotoran yang mengendap di sejumlah saluran ikut terbawa air PDAM. Apabila ini yang terjadi, Agus memastikan masalah air keruh yang dialami pelanggan tidak akan lama terjadi.
Akan tetapi, jika pada saat masalah air PDAM keruh terjadi tidak setelah adanya gangguan listrik. Kemungkinan dikatakan Agus akibat adanya kotoran pada saluran pipa-pipa PDAM ke pelanggan. Jika ini yang terjadi, maka pihaknya perlu melakukan flushing.
Yakni, memotong pipa PDAM pada titik tertentu sebagai bagian dari proses penjernihan. Dengan cara membersihkan saluran pipa dari endapan lumpur.
“Kalau sudah jernih, itu akan disambung kembali untuk disalrukan kepada pelanggan,” ujarnya.
Oleh karena itu, dirinya meminta peran aktif pelanggan dengan segera melaporkan masalah air keruh yang dihadapi. Laporan yang diterima nantinya akan dijadikan acuan, guna segera dilakukan flushing.
“Akses pelaporannya juga banyak, bisa di call center 24 jam di 08001926666 bebas pulsa. Kita juga menerima laporan melalui whatsapp di nomor 08123316666, angkanya sama belakangnya dengan call center. Nanti kalau ada laporan, kami akan segera menindaklanjuti,” tutupnya.