FaktualNews.co – Kebersihan lingkungan jadi hal yang paling harus diperhatikan, agar terhindar dari gigitan nyamuk aedes aegypti yang bisa menularkan demam berdarah dengue (DBD).
DBD bukan penyakit main-main. Jika tak segera diobati, penyakit ini bisa berujung kematian.
Beberapa gejala mengantarkan penderitanya pada diagnosis DBD. Gejala ini biasanya akan terasa pada 3 hingga 15 hari setelah gigitan nyamuk.
Melansir CNNIndonesia, gejala awal kerap disalahartikan sebagai gejala flu atau infeksi virus ringan pada umumnya seperti demam, sakit kepala, kelelahan, dan nyeri sendi. Selain itu, ada pula gejala munculnya bintik-bintik merah pada bagian tubuh.
Namun, gejala DBD tak cuma demam dan munculnya bintik-bintik merah. Pada fase-fase berikutnya, gejala demam berdarah bisa bertambah parah.
Berikut merangkum berbagai sumber gejala-gejala DBD pada beberapa fase berkembangnya penyakit.
1. Fase demam
Fase ini merupakan awal dari DBD. Dalam fase ini, demam tinggi menjadi salah satu gejala utama.
Gejala-gejala dalam fase ini bakal muncul selama tujuh hari sejak penularan virus melalui gigitan nyamuk. Beberapa gejala yang perlu dicermati di antaranya:
Gejala pada tahap ringan ini biasanya hilang dalam sepekan. Gejala jenis ini jarang melibatkan komplikasi serius yang fatal.
2. Fase demam berdarah
Awalnya, gejala DBD bisa jadi ringan. Namun, secara bertahap kondisi itu akan memburuk dalam beberapa hari. Dalam kondisi ini seseorang akan mengalami beberapa gejala, di antaranya:
Anda yang mengalami gejala ini harus sesegera mungkin mendapatkan perawatan medis. Jika tidak, gejala ini bisa berakibat fatal.
3. Dengue Shock Syndrome (DSS)
Dengue Shock Syndrome adalah bentuk demam berdarah terparah yang dapat berakibat fatal. Terlepas dari gejala yang telah disebutkan di atas, seseorang yang mencapai DSS akan mengalami beberapa hal, di antaranya:
Tanpa perawatan, nyawa pasien yang mencapai fase DSS bisa terancam.