DBD Meningkat, PMI Kota Mojokerto Kewalahan Penuhi Permintaan Darah
MOJOKERTO, FaktualNews.co – PMI Kota Mojokerto mengaku kedodoran menerima permintaan trombosit. Hal itu menyusul banyaknya lonjakan pasien demam berdarah (DB) sejak musim hujan datang.
Data di PMI Kota Mojokerto menyebutkan, jika tiap tahun, permintaan trombosit terus terjadi kenaikan. Tahun 2017 terdapat 509 trombosit yang mampu di penuhi, sedangkan di tahun 2018 terdapat 590 permintaan trombosit yang mempu di penuhi.
“Untuk permintaan trombosit, tahun ini peningkatannya hampir 30 persen, terhitung sejak November 2018 sampai saat ini PMI Kota Mojokerto mampu memenuhi sebanyak 80 sampai 95 trombosit dari 150 lebih permintaan. “ungkap Widiastuti, Kepala Unit Donor Darah PMI kota Mojokerto saat di datangi di kantornya, Selasa (29/1/2019).
Di PMI Kota sendiri, dalam sehari hanya mampu memperoduksi trombosit sebanyak 16 sampai 20 kantong. Sebab pihaknya terkendalanya minimnya alat yang dimiliki.
“Kita hanya memiliki 4 lubang untuk memproduksi trombosit, sehingga hal itu menjadikan salah satu kendala untuk memenuhi permintaan di Kota maupun Kabupaten Mojokerto. Jika tak mampu memenuhi ya kita akan rekomendasikan ke Surabaya dan Sidoarjo, “ujarnya.
Widiastuti menambahkan, jika PMI Kota Mojokerto, tidak memenuhi trombosit dari luar, melainkan Kota dan Kabupaten Mojokerto. Namun untuk pengambilan darah biasa, PMI Kota Mojokerto biasanya menjadi jujukan beberapa rumah sakit dari berbagai wilayah. Seperti, Lamongan, Jombang, Sidoarjo, Gresik, Surabaya hingga Malang.
Sedangkan untuk memenuhi stok darah, PMI Kota Mojokerto malah sering berkeliling di luar Kota Mojokerto, sebab masyarakat di kota Mojokerto sangat minim untuk donor darah.
“Ya memang kita akui, penduduk di Kota Mojokerto sangat minim jika disuruh untuk donor darah. Sementara permintaan darah di Kota Mojokerto sangat tinggi, sehingga kita sering melakukan donor keliling di luar wilayah Kota Mojokerto, “imbuhnya.
Karena permintaan trombosit terus mengalami peningkatan sejak bulan November lalu hingga kini, upaya yang dilakukan yakni bersiaga dan menyiapkan petugas.
Sebab, lanjut Widy, untuk mendapatkan trombosit, pihaknya harus menunggu ada orang yang donor di kantor, sebab trombosit bisa diproses secara langsung dengan menunggu waktu selama 3 jam.
Agar mampu memenuhi semua permintaan trombosit, dirinya berharap, kepada Walikota Mojokerto agar memberikan bantuan berupa alat untuk memperoses trombosit.
“Sebab selama ini, angka permintaan trombosit di Kota maupun Kabupaten Mojokerto tidak mampu terpenuhi lantaran terkendala minimnya alat,” tegasnya.