FaktualNews.co

Kepsek Dinilai Arogan, 9 Guru MTs Al Khoiriyah Jember Mogok Mengajar

Nasional     Dibaca : 2441 kali Penulis:
Kepsek Dinilai Arogan, 9 Guru MTs Al Khoiriyah Jember Mogok Mengajar
MTs Al Khoiriyah Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember.

JEMBER, FaktualNews.co – 9 guru MTs Al Khoiriyah Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur mogok mengajar, Rabu (30/1/2019). Para guru menuntut kepala sekolah (Kepsek), Abdul Holik untuk mundur dari jabatannya, karena dinilai arogan dan selalu bertindak sewenang-wenang kepada guru pengajar.

Salah seorang guru di MTs Al Khoiriyah, Ririn, mengatakan aksi mogok itu sudah 2 hari dilakukan, agar ada perhatian dari pihak yayasan. “Aksi mogok ini mulai kemarin, dan dengan aksi ini kami berharap kepala sekolah diberhentikan,” ujarnya, Rabu (30/1/2019).

Dengan adanya aksi mogok tersebut, praktis kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah tersebut berhenti. “Kalau yayasan sayang dengan anak-anak, Abdul Holik harus dikeluarkan,” tegasnya.

Tuntutan mundur kepala sekolah itu, kata Ririn, cukup beralasan lantaran Abdul Holik dinilai arogan dan banyak menuduh guru dengan alasan yang tidak benar. Bahkan tindakan kekerasan pemukulan pernah dilakukan.

“Ke saya dia pernah menuduh menyembunyikan berkas TPP teman saya yang bernama Bu Ika. Dikira saya menyembunyikan, makanya dia marah dan mendekat ke saya dan memukul saya satu kali dibagian kepala yang disaksikan dua teman saya,” tutur Ririn.

Selain itu, Abdul Holik juga pernah melarang sejumlah guru untuk berkegiatan ke luar kota. “Tapi empat orang guru, termasuk saya tetap nekat ikut ke jakarta. Bahkan ketika disana, dia sempat SMS tidak usah datang ke Khoiriyah. Karena kita tidak patuh dengan perintah dia, istilahnya diberhentikan, tidak boleh datang ke sekolah,” jelasnya.

“Sepulang dari Jakarta, dia juga mencorat-coret absen hadir empat guru. Tidak tahu maksudnya apa, tiba-tiba di coret,” ujar Ririn.

Tindakan kesewenangan kepsek Mts Al Khoiriyah, kata Ririn, itu pun tidak sekali atau dua kali dilakukan, bentuk arogansi yang lain, dan dinilai tidak masuk akal juga dilakukannya. “Bahkan sempat ketika ada rapat dengan pengurus yayasan, ketika rapat anehnya semua HP di taruh di meja depan dengan alasan bisa fokus. Takut gimana, gak tahu saya,” ucapnya.

Akibat aksi mogok mengajar itu, 123 siswa di sekolah tersebut terpaksa tidak mendapat pengajaran. Bahkan kegiatan KBM juga tidak berjalan optimal.

Dari 13 guru yang ada, 9 orang mogok dan siswa pun terbengkalai. “Untuk anak didik sekarang ada di sekolah, kurang tahu kondisinya yang sebagian,” terang Ririn.

Sementara itu saat akan dikonfirmasi terpisah, Kepala Sekolah Abdul Holik terkesan enggan untuk dikonfirmasi. Salah satu guru bernama Imam menyampaikan, kepala sekolah sedang rapat dan enggan memberikan komentar. “Kepala sekolah masih rapat,” katanya singkat.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul