MADIUN, FaktualNews.co – Ny Damiati (76), janda mendiang Sartono pengarang lagu Hymne Guru yang tinggak di Jalan Sumbawa 98, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, menggugah keprihatinan sejumlah kalangan. Kini rumah Sartono, dihuni Ny Ing Damiati istri almarhum Sartono, ditemani sejumlah kerabat dan rekan akrabnya dengan kondisi memprihatinkan.
Menurut Daniati, rumah yang ditempati sekarang adalah milik keluarga almarhum Sartono. Dikatakan, setelah lebaran tahun lalu (2018) mendadak dipasangi tulisan “RUMAH INI DIJUAL” Sementara calon pembeli diminta menghubungi nomor tertulis dipapan.
“Saya tidak bisa berbuat banyak atas keadaan itu, bahkan sempat terlintas untuk menjual gamelan pemberian Pak Jenderal Joko Suyanto,” ujar Ny Damiati sembari mengusap air matanya, Kamis (31/1/2019) siang.
Menurutnya menjual gamelan itu untuk menutupi kebutuhan sewa atau kontrak rumah, jika rumah ditinggali jadi terjual. Seperangkat gamelan itu lalu dikembalikan kepada pembuatnya di Solo dengan harapan dapat uang lebih besar. Ternyata, hal itu diketahui banyak halangan, sehingga dirinya merasa tidak enak serta mengurungkan penjualan gamelan.
Melihat kondisi ny Damiati yang memprihatinkan tersebut. Simpati terus berdatangan, sejumlah kalangan siap menampung hingga mengusahakan rumah bagi Ny Damiati, mulai tokoh persilatan, pengusaha hingga Wakil Walikota Madiun terpilih Inda Raya.
Bahkan, Kamis (31/1/2019) utusan Mendikbud Muhajir Effendi sempat menemui Ny Damiati.
“Saya sampaikan terima kasih atas semua perhatian, termasuk baru saja datang utusan Pak Mendikbud, menyampaikan Pak Mendikbud akan berkunjung dalam dua tiga hari kedepan. Saya tidak tahu Pak Mendikbud mau datang ke rumah ini,” ujarnya lagi.
Menyinggung rencana, pindah dari rumah pernah ditinggali bersama Sartono, ia mengaku belum tahu pasti. “Saya belum tahu pasti kapan mau pindah, lihat saja nanti, ya. Semoga segera ada kabar baik,” ujar Ny Damiati, yang pernikahan dengan almarhum Sartono tidak dikaruniai anak.
Dalam kesempatan sama, mahasiswa Prodi Kesejahteraan Sosial (Kessos) STISIP Muhammadiyah Kota Madiun, mendatangi rumah Ny Damiati merasa prihatin atas kondisi bersangkutan.
“Berawal dari medsos dan melihat langsung, akhirnya secara spontan mahasiswa mengumpulkan sumbangan diperoleh sejumlah uang. Langkah ini, sekaligus wujud dari implementasi mata kuliah gerontologi,” ujar Ketua BEM STKIP Muhammadiyah Kota Madiun Suntoko juga mahasiswa Prodi Kessos.
Kepala Prodi Kessos, SITiSIP Muhammadiyah Kota Madiun, Qoniyah dan Rektor STISIP Muhammadiyah Kota Madiun Mujahidin menilai langkah baik diambil para mahasiswa Prodi Kessos itu. Begitu mahasiswa berinisiatif mengumpulkan bantuan untuk Ny Damiati direstui rektorat hingga jurusan.
“Tanggapan cepat dari mahasiswa menyikapi suatu masalah dihadapi Ny Damiati tergolong lanjut usia, dinilai baik. Itu juga berkenaan mata kuliah gerontologi, diwujudkan dalam bentuk rasa menimbulkan kepedulian sosial,” ujar Ka Prodi Kessos Qoniyah disambut haru Ny Damiati. (Basuki)