Pasien DBD menjalani perawatan di rumah sakit Situbondo.
SITUBONDO, FaktualNews.co – Hingga akhir Januari 2019, jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) di Situbondo tercatat sebanyak 68 orang. Dari jumlah itu tersebar di 12 Kecamatan.
Penyebaran DBD terbanyak terjadi di Kecamatan Mangaran dan Bungatan, selanjutnya di Kecamatan Kapongan, Situbondo dan Panji.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Situbondo, Abu Bakar Abdi mengatakan, sebagian para penderita DBD tersebut, mereka masih menjalani perawatan intensif di sejumlah Rumah Sakit di Situbondo.
“Sampai hari ini, jumlah penderita DBD di Situbondo sudah mencapai 68 orang, mulai anak-anak hingga orang dewasa. Dari jumlah itu, semuanya sudah dinyatakan positif DBD,” tuturnya, Jumat (1/2/2019).
Menurut Abu, tren penderita penyakit DBD pada awal Januari tahun 2019 ini, cenderung mengalami peningkatan dibanding pada awal Januari 2018 lalu.
“Rata-rata korban penderita DBD adalah balita dan anak-anak, ada pula orang dewasa. Oleh karena itu, saat ini Dinkes terus menggalakan Gerakan Situbondo Bebas Jentik atau Gesit Batik, untuk menekan penderita DBD,” bebernya.
Abu Bakar menambahkan, untuk menekan angka penyakit DBD harus dimulai dari kesadaran masyarakat sendiri, melalui program Gesit Batik diharapkan bisa menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan dilingkungannya masing-masing.
“Selain menggalakan program Gesit Batik, namun untuk menekan penyebaran penyakit akibat nyamuk aedes aegypti, kami juga menggalakan gerakan 3M Plus di Kabupaten Situbondo,” pungkasnya.
