SITUBONDO, FaktualNews.co – Jumlah warga lanjut usia (lansia) yang hidup sebatang kara di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, masih cukup tinggi. Berdasarkan data dari Kantor Dinas Sosial (Dinsos) Pemkab Situbondo, jumlahnya mencapai sekitar 3.000 orang.
Namun, dari jumlah itu, termasuk warga lansia yang hidup sebatang kara maupun hidup terlantar. Sedangkan untuk meringankan beban hidup warga lansia dan warga yang hidup sebatangkara, mulai tahun 2019 ini, Dinsos Pemkab Situbondo, akan memberikan bantuan makanan bagi warga lansia tersebut.
Kabid Rehabilitasi Sosial pada Dinsos Pemkab Situbondo, Mukhammad Syawal, mengatakan, jumlah warga lanjut usia di Kabupaten Situbondo ada sekitar belasan ribu. ”Namun khusus lansia yang tidak potensial tercatat sekitar 3.000 orang,” ujar Mukhammad Syawal, Jumat (1/2/2019).
Menurutnya, untuk pertama kalinya Dinsos Pemkab Situbondo akan memberikan bantuan makanan bagi lansia tidak potensial dan terlantar. ”Lansia tidak potensial, adalah warga yang hidup sebatang kara dan hidupnya menggantungkan bantuan orang lain,” katanya.
Syawal mengatakan, untuk tahap pertama Dinsos Pemkab Situbondo akan memberikan bantuan makanan kepada sebanyak 195 orang lansia tidak potensial, yang tersebar pada empat Kelurahan di Situbondo. Masing-masing adalah Kelurahan Dawuhan dan Patokan, Kecamatan kota, serta Kelurahan Mimbaan dan Ardirejo, Kecamatan Panji.
“Pemberian bantuan ini akan dimulai pada April 2019 mendatang. Sebanyak 195 lansia tidak potensial akan menerima bantuan makanan setiap hari selama tiga bulan,” imbuhnya.
Lebih jauh Mukhammad Syawal mengatakan, program pemberian bantuan makanan bagi warga lansia tidak potensial, memang baru difokuskan di empat Kelurahan. Karena menyesuaikan anggaran yang tersedia. Selanjutnya, bantuan akan dikembangkan ke daerah lain.
“Pada saat ini, kami masih mempersiapkan teknis pengadaan makanan dan system pendistribusiannya. Sebab, bantuan pemberian makanan tersebut akan dilakukan setiap hari selama tiga bulan,” pungkasnya.