Dituding Dinkes Kota Mojokerto Salah Diagnosa DBD, Rumahsakit Beber Data
MOJOKERTO, FaktualNews.co – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mojokerto membantah telah melakukan manipulasi data jumlah penderita Demam Berdarah Dengue (DBD). Hingga kini Dinkes bersikukuh jumlah penderita DBD di Kota Mojokerto sepanjang Januari 2019 sebanyak 7 orang.
Kepala Dinkes Kota Mojokerto Christiana Indah Wahyu menyatakan, jika data yang diungkap sejumlah rumahsakit di Kota Mojokerto terkait dengan jumlah pasien DBD yang pernah menjalani perawatan mencapai 54 orang. Menurutnya, hal itu akibat kesalahan diagnosa dokter di rumahsakit.
Menaggapi hal itu, pihak rumahsakit pun membantah keras tudingan adanya kesalahan diagnosa pasien DBD yang dikeluarkan oleh pihak rumahsakit. Kepala Seksi Keperawatan RSI Sakinah dr Nunuk Kurniawati dirinya membantah jika dokter RS Sakinah salah mendiagnosa. Menurut dia, 20 warga Kota Mojokerto dinyatakan positif mengidap DBD sepanjang Januari 2019 sesuai hasil pemeriksaan laboratorium.
Menurut dia, pemeriksaan laboratorium tak hanya melihat anjloknya kadar trombosit, tapi juga terhadap Immunoglobulin M (Ig M) atau antibodi yang diproduksi tubuh saat terkena infeksi virus, serta Antigen Non-Struktural 1 Dengue (NS 1).
“Pemeriksaan tidak hanya trombosit yang turun di bawah 150 ribu, tapi rumah sakit punya banyak laboratorium penunjang lainnya. Misalnya trombosit masih di atas 150 ribu, tapi laboratorium Ig M dengue positif, atau juga pemeriksaan NS 1 positif. Kalau hasil itu positif, sama dokter yang merawat sudah mendiagnosa DHF,” terangnya saat di hubungi melalui pesan singkat Whatsapp oleh tim FaktualNews.co.
Hal senada juga dikatakan Kepala Divisi Pelayanan Medis Rumah Sakit (RS) Gatoel dr Anggi dirinya mengatakan, 17 pasien warga Kota Mojokerto dinyatakan positif menderita DBD. Diagnosa tersebut ditetapkan berdasarkan hasil pemeriksaan dokter dan laboratorium terhadap sampel darah pasien.
“17 pasien tersebut dinyatakan DHF (Dengue Hemoragic Fever/DBD) oleh dokter yang merawat karena tanda-tanda klinis mengarah ke DHF dan trombosit turun sampai di bawah 100 ribu (per milimeter kubik darah) walaupun hematokritnya masih ada yang normal,” tandasnya.
Sebelumnya, hasil penelusuran FaktualNews.co dari beberapa rumahsakit yang ada di kota maupun di Kabupaten Mojokerto, jumlah warga Kota Mojokerto yang terkena DBD sepanjang Januari 2019 mencapai 54 orang. 20 orang di RSI Sakinah, 17 orang di RS Gatoel, 12 orang di RS Kamar Medika, serta 5 orang di RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo. Data itu belum termasuk pasien di sejumlah rumah sakit dan puskesmas rawat inap yang berada di Kota Mojokerto.