FaktualNews.co – Yamaha mengusung ambisi bangkit dari keterpurukan sepanjang 2018 pada MotoGP 2019, namun untuk kembali ke jalur kemenangan Lin Jarvis, meyakini bahwa timnya tidak memerlukan revolusi.
“Sejujurnya, kami tidak membutuhkan revolusi saat ini. Kami membutuhkan evolusi yang kuat. Pada akhir tahun lalu, kami sangat dekat,” kata Bos Yamaha, Lin Jarvis, melansir MotorSport, Selasa (5/2/2019).
Skuat Iwata hanya menorehkan satu kemenangan di Phillip Island dan itu pun harus menunggu hingga 25 balapan.
Kendati performa meningkat, baik duet Valentino Rossi-Maverick Vinales serta paket motor, Jarvis merasa Yamaha tak memerlukan perombakan total jika ingin masuk level persaingan melawan rival utama mereka, yakni Honda dan Ducati.
“Kami harus sempurna di setiap area. Jika kami membawa revolusi sekarang, kami mungkin kehilangan basis. Saya kira kami tidak membutuhkan revolusi apa pun, tapi semoga semuanya berjalan baik,” tegasnya.
Menurut Jarvis, tidak ada yang radikal (tentang motor baru). Yamaha hanya menghabiskan sebagian besar waktu di Valencia untuk memilih mesin.
Selain perubahan livery, Yamaha memasuki 2019 dengan menggandeng sponsor Monster Energy. Pemimpin proyek kini dijabat Takahiro Sumi. Tim juga memiliki pembalap tes Eropa, Jonas Folger, serta beberapa perubahan organisasi terkait interaksi Jepang dan Italia.
Jarvis kemudian menambahkan, bahwa elektronik dan sasis anyar termasuk komponen yang dibawa dan akan diuji coba di Sepang pekan ini, termasuk spesifikasi mesin terbaru.
“Ini tes yang sangat penting bagi kami, sangat penting. Banyak orang bertanya kepada saya minggu lalu di Italia, Bagaimana kabarmu musim ini? Dan saya berkata, “Jujur, saya berharap baik, tapi saya tidak tahu’,” tuturnya.
“Sampai kami pergi ke Sepang, kami tidak tahu seberapa bagus pesaing kami. Mungkin kami bisa menilai diri sendiri tidak terlalu buruk, tetapi jika pesaing kami membuat langkah besar, kami mungkin tidak bisa kompetitif,” terang Jarvis.
Rossi, kali terakhir mencicipi podium tertinggi MotoGP pada 2017, tak ada henti-hentinya terus mendesak Yamaha melakukan perbaikan besar ketimbang peningkatan secara bertahap.
Ditanya apa pendapatnya soal perubahan tim untuk 2019, The Doctor mengatakan: “Bagi saya ini sangat penting. Dalam dua tahun terakhir, lawan kami mengubah cara bekerja.”
“Ducati terutama banyak berubah, menempatkan lebih banyak orang di berbagai area dan mencoba mengatur tim lebih seperti tim Formula 1. Jadi, kami harus mengikutinya,” tambah dia.
“Ini akan sangat menarik. Saya pikir kami bisa menjadi kuat, tetapi kami harus menunggu (dan melihat),” tandas pembalap Italia tersebut.