JOMBANG, FaktualNews.co – Buku untuk kelas V SD/MI tematik terpadu kurikulum 2013 dengan judul “Peristiwa Dalam Kehidupan” yang menjadi polemik ternyata telah beredar di sejumlah sekolah di Jombang, Jawa Timur.
Salah satunya, di MI Sulamuddiniyah Mojowarno, Kabupaten Jombang. Buku tersebut bahkan sudah dibagikan kepada para siswa.
“Sudah dibagikan kepada siswa, bukunya kami terima mulai tahun ajaran sekarang,” ungkap M. Asy’ari, guru MI Sulamuddiniyah Mojowarno, Rabu (6/2/2019).
Tidak hanya itu, konten yang termuat dalam buku untuk kelas V SD/MI dalam tema 7 pada halaman 45 tersebut, juga sempat dipertanyakan salah satu murid.
“Memang ada wali murid yang sempat meminta penjelasan. Tetapi soal menarik buku dari siswa, itu kan bukan kewenangan kami,” katanya.
Muatan inipun mematik reaksi keras kalangan NU di Jombang. Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang, meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menarik dan mengevaluasi buku pelajaran untuk siswa Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI).
Katib Syuriah PCNU Jombang, Ahmad Syamsul Rijal mengatakan, buku yang diterbitkan oleh Kemendikbud RI 2017 tersebut memuat materi yang dianggap tidak wajar mengenai NU. Deskripsi itu termuat pada halaman 45 dalam sub tema 1 Peristiwa Kebangsaan Masa Penjajahan.
“Sebab, Buku itu berpotensi merugikan bagi organisasi Nahdlatul Ulama (NU),” ujarnya.
Dalam buku tertulis, Masa Awal Radikal, yakni tahun 1920-1927-an. Disitu dijelaskan, Perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah pada abad ke-20 disebut masa radikal karena pergerakan-pergerakan nasional pada masa ini bersifat radikal atau keras terhadap pemerintah Hindia Belanda.
Selanjutnya, mereka menggunakan asas nonkoperatif dan tidak mau bekerja sama. Organisasi-organisasi yang bersifat radikal adalah Perhimpunan Indonesia (PI), Partai Komunis Indonesia (PKI), Nahdlatul Ulama (NU), Partai Nasionalis Indonesia (PNI).