Dua Truk di Sidoarjo Terbakar Misterius, Teror Kain Api?
SIDOARJO, FaktualNews.co – Teror kain api yang terjadi di Semarang, juga terjadi di wilayah Sidoarjo, Jawa Timur. Dua truk yang terparkir di depan rumah kawasan Desa Wonoayu RT 02 RW 02, Kecamatan Wonoayu, terbakar misterius, Kamis (7/2/2019).
Namun, polisi belum bisa memastikan apakah terbakarnya dua truk tersebut merupakan teror api seperti yang terjadi di Semarang.
Hingga saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa tersebut.
Dua mobil truk yang terbakar secara misterius tersebut diantaranya satu truk box warna kuning nopol W 9993 XB dan truk box nopol L 8790 NJ. “Dua truk yang terbakar, satu terbakar sebelah kabin truk, satunya terbakar pintunya sebelah kiri,” kata Kanit Reskrim Polsek Wonoayu, Ipda Imam Seken Giraldi, di lokasi kejadian, Kamis (7/2/2019).
Dia menceritakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 02.30 WIB. Awalnya, kendaraan milik Anton, warga sekitar terparkir didepan rumahnya. Waktu itu, tetangga korban melihat kobaran api yang membara di sebelah kabin truk dalam kondisi terparkir tersebut.
Unit Reskrim Polsek Wonoayu dan Tim identifikasi Polresta Sidoarjo saat olah TKP, Kamis (7/2/2019). FaktualNews.co/Alfan Imroni/
“Saksi kemudian berteriak meminta tolong warga lain untuk melakukan pemadaman. Tidak sampai setengah jam, api berhasil dipadamkan menggunakan Apar,” ujar Seken.
Terkait kejadian itu, polisi menemukan kejanggalan yakni dua truk tersebut terbakar saat parkir dan jarak antara kedua truk tersebut sekitar 5 meter. “Masih kami selidiki. Saat ini kami dibantu tim identifikasi Polresta sidoarjo untuk melakukan penyelidikan,” terangnya.
Di lokasi, Tim Identifikasi Polresta Sidoarjo juga terlihat mengambil beberapa sempel untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Disinggung apakah ada keterkaitannya dengan isu teror kain api yang terjadi di Semarang, beberapa minggu lalu, pihaknya masih menunggu hasil Tim Identifikasi Polresta Sidoarjo. “Kami juga belum tahu. Kita tunggu perkembangan dari Tim Identifikasi dari Polresta Sidoarjo dulu,” pungkasnya.
