FaktualNews.co

Wabup Monitoring Pelaksanaan Pilkades Serentak di Trenggalek

Birokrasi     Dibaca : 1039 kali Penulis:
Wabup Monitoring Pelaksanaan Pilkades Serentak di Trenggalek
FaktualNews.co/Suparni PB/
Wabup Trenggalek monitoring pelaksanaan Pilkades serentak

TRENGGALEK, FaktualNews.co – Wakil Bupati (Wabup) Trenggalek Moch. Nur Arifin melakukan monitoring ke tempat pemungutan suara (TPS) pelaksanaan Pilkades serentak bersama jajaran Forkopimda serta OPD terkait.

Seperti yang telah diketahui bersama hari ini, Sabtu (9/2/2019), Kabupaten Trenggalek menggelar Pilkades serentak ada sebanyak 132 Desa dari 14 kecamatan. Wakil Bupati Trenggalek, M. Nur Arifin mengatakan, pelaksanaan monitoring Pilkades serentak dilakukan di tiga titik lokasi. Yakni Desa Jambu, Kecamatan Tugu, Desa Sumberingin Kecamatan Karangan dan Desa Gandusari Kecamatan Gandusari.

Menurutnya, pada monitoring kali ini ternyata masing-masing Desa mempunyai tradisi yang berbeda, proses alurnya pun juga berbeda. “Tadi ada TPS yang di verifikasi dahulu kemudian surat undangan dibawa pemilih, serta ada surat undangan yang di sodorkan baru dipanggili calon pemilihnya. Maka jika dilihat semua desa mempunyai kesepakatan masing-masing,” ungkapnya.

Arifin menjelaskan logistik dalam Pilkades ini sangat bagus. Ada beberapa desa yang pinjam dari KPU, sehingga kotak suara semua standart seperti Pemilu biasanya. Juga kualitas surat suara yang sangat bagus dan telah di seleksi dengan baik.

“Ada yang unik saat Pilkades, semua calon pasangan Kepala Desa duduk di depan, dan masyarakat bisa bersalaman dengan para calon Kades,” ucapnya.

Terkait kemungkinan adanya polemik, Wabup menyatakan jika potensi itu sangat besar. Karena antara semua calon dan masyarakat mempunyai kedekatan emosional. Namun dari sisi lain tradisi seperti ini sangat bagus, bahkan ada calon Kades yang keluar ramah tamah dan makan bersama masyarakat.

“Untuk situasi sendiri, secara keseluruhan terlihat sangat kondusif. Dalam proses persiapan kertas suara disesuaikan dengan daftar pemilih tetap (DPT) dan juga ada cadangan,” terang Arifin.

DPT, tambahnya, bisa memilih sesuai undangan, namun bagi yang tidak mendapat undangan bisa memilih dengan membawa KTP dan akan di verifikasi oleh panitia. Agar semua dipastikan tetap aman, maka panitia kabupaten masih tetap akan menunggu dan mengawasi sampai akhir perhitungan suara. Apakah nanti ada yang komplain bahkan ada gugatan maka akan terus stanbay.

“Harapan kepada seluruh calon, jika nanti sudah ada yang terpilih maka usahakan suasana cepat melebur. Karena kami titip masyarakat juga, dengan keinginan karena desa saat ini menjadi ujung tombak dan mempunyai anggaran sendiri serta merencanakan kegiatan sendiri,” pungkas Arifin.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin