SITUBONDO, FaktualNews.co – Untuk meminilisir angka golput, KPU Situbondo, melakukan pendataan pindah pilih. Itu untuk mengakomodir pemilih yang berada atau tinggal sementara di luar kota, dengan cara menyisir pemilih milineal disejumlah Ponpes di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.
Ketua KPU Situbondo, Marwoto mengatakan, KPU sengaja menyisir pemilih milineal di sejumlah Ponpes Situbondo, dengan tujuan untuk menjaring daftar pemilih tambahan (DPTb) dan Daftar Pemilih Khusus (DPK). KPU menyediakan posko yang melayani pindah pilih di tiga titik, diantaranya, pusat pendidikan, perusahaan dan pondok pesantren.
“Di Situbondo kita dirikan dua posko layanan pindah pilih yang kami fokuskan di Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo dan Ponpes Walisongo. Karena dua pesantren ini adalah pesantren besar yang memiliki ribuan santri,” ujar Marwoto Selasa (12/2/2019).
Menurutnya, ada ribuan santri berasal dari luar Situbondo menimba ilmu di dua pesantren besar tersebut. Sesuai laporan yang diterima KPU dari keduanya, ada sekitar 5 ribu lebih santri yang bermukim di pesantren.
“Laporan dari Ponpes Walisongo, ada sekitar 1.500 santri putra dan putri yang berasal dari luar daerah. Sedangkan di ponpes Sukorejo, tercatat sekitar 3.700 santri berasal dari luar daerah,” bebernya.
Pelayanan pindah memilih ini akan ditutup pada 15 Februari 2019. Selepas tanggal tersebut, KPU tidak lagi melayani pindah pilih. Jika pemilih yang berasal dari luar daerah ingin menyalurkan hak pilihnya harus melakukan di tempat ia tercatat sebagai pemilih.
“Mereka yang mendaftar sebagai DPK atau pindah pilih, akan kita cek kartu keluarganya dengan link KPU melayani, untuk mengetahui apakah mereka terdaftar dalam DPT. Jika tidak terdaftar, kami tidak bisa melayani,” imbuhnya.
Pada 17 Februari, KPU akan melakukan pleno DPTb dan DPK di tingkat kabupaten, dan keesokan harinya pleno akan digelar di tingkat provinsi, dan pada 19 – 20 Februari 2019, pleno penetapan DPT akan dilakukan di KPU RI.
“Penetapan DPT ini erat kaitannya dengan penyediaan logistik pemilu. Secara otomatis, dengan adanya DPTb dan DPK akan menambah jumlah TPS yang semula mencapai 2.421 TPS dengan jumlah pemilih mencapai 493.165 orang,” katanya.
Lebih jauh Marwoto menambahkan, sedangkan para santri yang mondok di Ponpes, yang jumlah relatif kecil, para pemilih tersebut akan dilayani langsung oleh petugas PPS untuk pindah memilih.