Harga Kebutuhan Dapur di Mojokerto, Cabai Turun Sementara Bawang Putih Naik

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Pedagang pasar tradisional di Kabupaten Mojokerto, mengeluhkan harga bumbu dapur dan komoditas lainnya yang tidak stabil dalam dua minggu ini.

Ketidakstabilan harga bumbu di pasar tradisional Kabupaten Mojokerto, lantaran ketersediaan barang cukup melimpah.

“Harga cabai yang paling tidak stabil akhir-akhir ini,” ungkap salah seorang pedagang di Pasar Raya Mojosari, Uripa, Selasa (12/02/2019)

Perempuan 53 tahuh itu menuturkan, harga perkilo cabai rawit saat ini turun mencapai Rp 5 ribu, sedangkan harga cabai merah turun Rp 2 ribu. “Sebelumnya harga cabai rawit Rp 15 ribu sekarang jadi Rp 10 ribu per kilogramnya. Kalau harga cabai merah dari Rp 16 ribu turun menjadi Rp 14 ribu,” imbuhnya.

Kata Uripa, turunya harga cabai yang terjadi sejak dua minggu terakhir, berbeda dengan harga bawang putih yang saat ini harganya mencapai Rp 18 ribu perkilo. “Padahal harga bawang putih sebelumnya Rp 15 ribu. Kenaikan ini sudah terjadi empat hari lalu,” tutur Uripa. kenaikan bawang putih terjadi empat hari yang lalu,” tambahnya

Selain bawang putih, sayur mayur seperti jahe dan kemiri juga terpantau mengalami kenaikan.

Harga jahe impor saat ini naik menjadi Rp 18 ribu, sebelumnya Rp 15 ribu perkilo, sementara jahe lokal mencapai Rp 20 ribu, naik 4 ribu dari sebelumnya Rp 16 ribu perkilo. Sedangkan harga kemiri naik Rp 3 ribu, dari Rp 35 ribu menjadi Rp 38 ribu.

“Pemicu ketidak stabilan harga adalah karena ketersidaan barang di pasar melimpah, juga dan beberapa sayuran diambil dari luar negeri (impor). Ongkos pengiriman berpengaruh pada kenaikan harga,” jelasnya.

Hal senada juga diungkapkan pedagang lain bernama Nurwati (48). “Memang sejak dua pekan terakhir harga ini naik turun,” ucapnya.