Peristiwa

Jembatan Antar Desa di Jember Ambruk, Warga Harus Mutar Sekitar 7 Kilometer

JEMBER, FaktualNews.co – Karena guyuran hujan deras selama beberapa hari terakhir ini.

Jembatan penghubung antara Desa Sukorambi dengan Desa Karangpring, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember, ambruk.

Akibat dari putusnya penghubung jalan antar desa tersebut, tidak bisa dilalui pejalan kaki ataupun kendaraan.  Warga yang ingin menyeberang, harus mencari jalan alternatif dengan memutar sejauh 7 kilometer.

Dampak itu pun juga dirasakan guru SD Bintoro 5 Nur Fadli yang sehari-hari melewati jembatan tersebut. Fadli mengaku kebingungan untuk menuju sekolahnya, karena tempat tinggalnya di Desa Sukorambi.

“Akibat jembatan putus ini, kalau mau ke sekolah harus memutar dulu lewat bawah sejauh 7 kilometer. Warga lain pun juga kesulitan dengan hal ini,” kata Fadli saat dikonfirmasi wartawan, Selasa pagi (12/2/2019).

Menurut Fadli, jembatan penghubung tersebut sudah sejak 30 tahun lalu dibangun dan menjadi jalur penghubung antara dua desa tersebut. “Saya dan juga warga berharap, Pemerintah Jember segera memperbaiki jembatan ini,” katanya.

Sebab, kata Fadli, jembatan tersebut adalah akses satu-satunya agar warga Desa Karangpring atau sebaliknya warga Desa Sukorambi yang ingin ke Kota Jember untuk akses tercepat.

Sementara itu Yani Sumiati warga Desa Sukorambi, mengaku kesulitan akses jalan dengan ambruknya jembatan itu. “Untuk ke Jember, sehari-hari saya lewat sini. Dengan ambruknya jembatan, kesulitan karena harus jauh memutar. Tapi kalau darurat, terpaksa pelan-pelan meniti lewat batu-batuan,” tandasnya.