SITUBONDO, FaktualNews.co – Pemkab Situbondo akan menyulap Dam Sluice lingkungan Paraaman, Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Kota, Situbondo menjadi kampung kelir, dengan cara sebanyak 160 rumah akan dicat dengan aneka warna.
Wabup Situbondo, Yoyok Mulyadi mengatakan, untuk menjadikan lingkungan Dam, Kelurahan Dawuhan menjadi kampung kelir, ada sinergisitas lintas elemen. Seperti Kwarda Pramuka Provinsi Jatim dan Kwarcab Pramuka Situbondo. “Selain itu, kami juga melibatkan Dinas PUPR dan LPM Merak Situbondo,” kata Wabup Yoyok Mulyadi, Kamis (14/2/2019).
Menurutnya, LPM Merak sengaja dilibatkan, karena dalam kegiatan tersebut ada beberapa rumah warga yang akan direhab. Data sementara, ada sekitar sembilan rumah, dua musala, dan pembuatan satu unit MCK (mandi cuci kakus). “LPM Merak bergerak di bidang sosialnya,” tambahnya.
Namun, kemungkinan jumlah rumah yang direnovasi akan bertambah. Sebab, Dinas PUPR juga akan membantu renovasi rumah warga sekitar. “Sudah saya minta PUPR. Kesiapannya berapa, saya masih belum tahu,” kata pria asal Desa Tanjung Kamal, Kecamatan Mangaran, Situbondo.
Sementara itu, sebanyak 160 rumah yang akan dicat. Untuk membuat suasana lebih menarik, tembok-tembok pembatas dan saluran irigasi dam juga akan diwarna-warni. Wabup Yoyok menerangkan, karena ada sinergistas berbagai elemen, hasilnya akan lebih maksimal.
“Kalau hanya menyerahkan kepada pramuka saja, tentu sangat terbatas. Makanya, saya ingin ada sinergitas agar cakupan lebih luas. Insyaalah, pengecatan dimulai pada Bulan Maret,”beber Yoyok.
Lebih jauh Yoyok menegaskan, dengana kegiatan ini, pihaknya berharap ke depan Dam Sluice menjadi salah satu destinasi wisata baru dan menjadi daya tarik dalam menunjang kunjungan wisata 2019. “Lokasinya strategis karena masih dalam kota. Orang gampang menjangkau,” katanya.
Pemerintah memilih tempat itu untuk membuat suasana menjadi lebih menarik. Dengan dicat, lingkungan akan terlihat lebih bersih. “Sekarang ini lingkungannya masih belum sehat. Harapannya, setelah dijadikan kampung kelir, masyarakat bisa membudayakan hidup sehat,” ujar Yoyok.
Yoyok menerangkan, di lingkungan Dam Sluice, masyarakat belum bisa membudayakan hidup sehat. Misalnya, masih banyak warga yang mandi dan mencuci di sungai. Hal ini akan dirubah pemerintah secara pelan-pelan. “Itulah tujuan utama. Karena percuma diwarna-warni, tetapi kebiasaan masyarakat tidak berubah,” pungkasnya.