JEMBER, FaktualNews.co – Perayaan hari kasih sayang atau disebut Valentine days di Kabupaten Jember, trennya cenderung menurun. Bahkan berdasarkan data survei yang dihimpun Majelis Gaul Jember, sejak tahun 80an hingga 2000an para generasi muda yang merayakan mulai berkurang.
Diketahui tren menurunnya perayaan hari kasih sayang setiap 14 Februari itu, karena upaya gerakan penyadaran dakwah yang terus menerus dilakukan di setiap-setiap kesempatan. Baik melalui bentuk seminar ataupun talkshow.
Bahkan upaya penyampaian informasi dengan teknik zaman now, menurut Founder Majelis Gaul Ustaz Hutri, yakni melalui video-video pendek atau media sosial, dinilai memberikan efek yang lebih mudah dicerna oleh generasi millenial.
“Selalu dalam setiap pertemuan pengajian yang dilakukan di masjid atau dimanapun kegiatan kami. Kami sampaikan bahwa budaya Valentine itu bukan dari Indonesia. Jadi bukan hal wajib khususnya bagi generasi muda Islam untuk merayakan,” kata Hutri saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (14/2/2019).
Namun meskipun demikian, lanjut Hutri, bagi masyarakat non muslim yang ingin merayakan, pihaknya mempersilahkan. Sebab, pemahaman dari merayakan hari kasih sayang itu berbeda-beda.
“Tidak kemudian kita memusuhi atau menegaskan yang merayakan itu bagaimana. Silahkan karena berdasarkan keyakinan masing-masing karena bagi kita umat muslim, kasih sayang tidak hanya satu hari, tetapi setiap hari. Karena Islam mengajarkan begitu,” ujarnya.
Dengan upaya tersebut, memberikan dampak positif. Tren yang merayakan Valentine days itu menurun. “Kalau dulu tahun 80 dan 90an, merayakan valentine itu kewajiban, bahkan kalau malam ibarat libur hari nasional. Tapi alhamdulillah sekarang berbeda, generasi millenial paham tentang manfaat dari merayakan dan tidak,” tandasnya.
Lebih jauh Hutri menyampaikan, dalam kajian Islam yang diadakan komunitasnya, selalu diikuti banyak generasi muda dari kisaran umur 16 – 25 tahun. “Alhamdulillah anggota Majelis Gaul ada sekitar 980 orang. Kami juga roadshow setiap malam minggu di masjid-masjid. Bahkan sebulan sekali pematerinya nasional. Dari upaya tersebut, ya semoga dipahami bagaimana valentine bagi kita umat muslim,” katanya.